Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur (Jatim), Kusnadi menduga bahwa pelaku aksi vandalisme coretan 'PKI' di Kantor PDIP Pacitan dilakukan oleh orang yang iseng atau orang yang membutuhkan bantuan.
Kusnadi menduga orang yang membutuhkan bantuan itu bisa saja awalnya ingin meminta bantuan di Kantor PDIP setempat. Namun ternyata ia tak menemui orang di dalam.
"Mungkin ada orang yang ingin minta bantuan ke PDIP, karena kosong tidak ada yang jaga, jengkel, kemudian melakukan itu," kata Kusnadi, Rabu (25/8).
Dugaan kedua, kata dia, bisa jadi karena kantor di sana tidak ada yang menjaga. Kondisi itu dianggap jadi kesempatan orang tak dikenal untuk melakukan aksi vandalisme.
Dia pun meminta seluruh jajaran pengurus PDIP di kabupaten/kota se Jatim agar tidak membiarkan kantor partai kosong. Yakni dengan membuat jadwal jaga selama 24 jam dengan sistem bergilir.
"Dengan begitu peristiwa-peristiwa seperti diharapkan tidak terjadi lagi ke depan. Karena peristiwa ini tidak hanya sekarang," ucapnya.
Aksi vandalisme ini, menurutnya juga akan menjadi pembelajaran semua pihak, bahwa lambang-lambang partai itu harus selalu dijaga. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang.
Meski demikian ia berpesan agar para kader banteng tak melakukan aksi-aksi reaksioner. Ia meminta kader di daerah agar menempuh jalur hukum dan melaporkan peristiwa ini ke pihak yang berwenang.
"Yang di Pacitan dan teman-teman dari biro bantuan hukum DPD PDIP Jatim mendampingi proses pelaporan kepada penegak hukum," ucapnya.
Lihat Juga : |
PDIP Pacitan sendiri, kata dia, sudah mengadukan aksi vandalisme tersebut ke pihak kepolisian. Saat ini ia masih menunggu tindak lanjut dan pendalaman kepolisian.
"Kami sebenarnya masih menunggu bagaimana hasil dari penyidikan yang dilakukan oleh pihak berwajib," pungkas dia.
(frd/ain)