Pemerintah Kota Bekasi menyatakan telah siap untuk menggelar belajar tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19 seiring penurunan level PPKM wilayah tersebut dari level 4 ke 3.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah menyebut pihaknya telah mempersiapkan infrastruktur untuk PTM. Saat ini, pihaknya tinggal menunggu persetujuan dari Wali Kota Bekasi.
"Sekarang kita memang sudah mempersiapkan untuk proses PTM. Ini sekarang kota Bekasi kan sudah level 3. Itu kan sudah boleh melakukan PTM," kata Inayatullah kepada CNNIndonesia.com, Rabu (25/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan pembelajaran tatap muka akan mulai digelar pekan depan atau awal September mendatang. Meski begitu, kehadiran siswa di sekolah tetap akan bergantung pada persetujuan para wali murid.
Dia mengatakan, saat ini sejumlah kepala sekolah tengah mengeluarkan edaran untuk meminta persetujuan pada wali murid agar mengizinkan siswa bisa belajar tatap muka. Jika diizinkan, sedikitnya akan ada lebih dari 262 sekolah tingkat dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) di Kota Bekasi yang menggelar PTM.
"Kemarin kita sudah uji coba sekitar 292 SD dan SMP. Tahun ini bisa saja bertambah. Kita lihat saja dulu ya. Yang jelas, dari Maret sampe Juni, pembagian rapor kita 262 sekolah yang mengikuti PTM," kata dia.
Untuk laju vaksinasi siswa di Kota Bekasi, kata Inayatullah, relatif tinggi. Ia menyebut laju vaksinasi siswa SMP di Kota Bekasi telah mencapai 60 persen untuk dosis 1 dari sekitar 67 ribu siswa. Sedangkan untuk guru dan tenaga kependidikan telah mencapai 80 persen untuk dosis dua.
"Jadi insya Allah, kita selalu siap. Kita sudah melakukan uji coba dan modelnya. Tinggal melanjutkan saja," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan pihaknya masih menunggu hasil kajian oleh pemerintah pusat terkait pedoman PTM. Hasil kajian tersebut akan ia tambah sedikit menyesuaikan situasi lokal.
Rencananya, pembelajaran tatap muka di Kota Depok akan mulai digelar awal pekan depan atau pekan pertama September mendatang. PTM tetap akan menyesuaikan perkembangan laju kasus Covid-19.
"Sedang dibahas di pusat panduan atau pedoman umumnya dan daerah mengikuti dengan sedikit kebijakan lokal," kata Idris kepada CNNIndonesia.com, Rabu (25/8).
Pemerintah pusat diketahui telah menurunkan level PPKM di wilayah aglomerasi Jabodetabek ke level 3. Dengan penurunan tersebut, pemerintah mulai mengizinkan sekolah membuka belajar tatap muka secara terbatas maksimal 25 persen di kelas.
(thr/ain)