Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin menjajal Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, Jakarta Pusat, usai Salat Jumat.
Awalnya, Ma'ruf meninjau pelaksanaan protokol kesehatan dan ikut menunaikan Salat Jumat di masjid terbesar di Asia Tenggara itu. Ma'ruf kemudian mencoba menyeberangi Terowongan Silaturahmi dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral.
"Saya gunakan kesempatan ini untuk menyeberangi Istiqlal ke sini [Gereja Katedral]. Yaitu terowongan silaturahmi," kata Ma'ruf dalam sebuah video yang diterbitkan Setwapres, Jumat (27/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf menilai pembangunan Terowongan Silaturahmi memiliki makna yang dalam menciptakan kerukunan antarumat beragama. Saat ini proses pengerjaannya telah berjalan sekitar 90 persen.
Menurutnya, Terowongan Silaturahmi ini menjadi contoh baik bagi masjid-masjid yang berada di seluruh daerah terkait toleransi dan kebinekaan bangsa Indonesia.
"Jadi bukan hanya lambang. Tapi bisa menciptakan inspirasi kerukunan umat. Antaraumat Islam dan Katolik. Yang menarik parkir di bawah itu digunakan bersama, antara Istiqlal dan Katedral," kata Ma'ruf.
Terowongan Silaturahmi merupakan terowongan bawah tanah yang menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Lokasi Masjid Istiqlal dan Katedral diketahui berhadapan langsung. Proyek ini sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo sejak Februari 2020 lalu.
Selain itu, Ma'ruf menilai Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral telah menetapkan protokol kesehatan yang ketat bagi para jemaah yang hendak beribadah.
Untuk Masjid Istiqlal, kata dia, para jemaah wajib diukur suhu tubuh, menunjukkan bukti vaksinasi, dan mencuci tangan.
"Juga mengatur jarak antarsaf sejauh 1,5 meter dengan cara silang dan membawa sajadah sendiri," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Humas Gereja Katedral, Susyana Suwadie menjelaskan penerapan protokol kesehatan yang diterapkan di Gereja Katedral. Di antaranya, pihak gereja mewajibkan para jemaat untuk melakukan vaksinasi.
"Selain itu, pemberlakuan kuota jemaat sebanyak 20 persen, pemasangan tali sekat antar tempat duduk di dalam gereja, pengukuran suhu tubuh dan pemberian hand sanitizer juga dilakukan," kata Susyana.