Kantongi Barang Bukti, Komnas HAM Panggil KPI dan Kepolisian

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 05:10 WIB
Komnas HAM mengklaim sudah menerima barang bukti dari korban pelecehan seksual di KPI berinisial MS.
Ilustrasi Komnas HAM usut kasus pelecehan KPI. (Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan segera memanggil Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat dan Kepolisian. Hal itu diputuskan menyusul laporan dan barang bukti yang diterima Komnas HAM dari kuasa hukum terduga korban pelecehan seksual di KPI berinisial MS.

"Komitmen Komnas HAM akan bekerja secepatnya, kami akan meminta keterangan kepada KPI dan kepolisian juga, dalam waktu yang tidak terlalu lama," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Selasa (7/9).

Beka juga menyatakan, surat yang akan dilayangkan ke KPI dan kepolisian sudah mencapai tahap finalisasi. Ia menyebut surat itu akan dikirim paling lama besok, Rabu (8/9) pagi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini atau besok pagi," kata Beka.

Sebelumnya, kuasa hukum MS, Rony Ehutahean menyambangi Komnas HAM pada hari ini. Ia datang untuk memberikan laporan, barang bukti dan keterangan kondisi terkini terkait kliennya MS.

Laporan itu dan barang bukti itu, kata Rony, juga menjawab tudingan pengacara terduga pelaku, yang menyebut kliennya tidak memiliki alat bukti atas peristiwa yang dialami MS.

"Silakan saja dia berasumsi seperti itu, tapi yang pasti kami punya alat bukti yang keyakinan bahwa ini akan diproses secara hukum," tegasnya.

Diketahui, sampai saat ini kondisi MS belum bisa memungkinkan untuk mendatangi langsung ke Komnas HAM. Sebab, kondisi MS masih terguncang dan trauma. Rony menyebut MS mengalami post traumatic stress disorder (PTSD).

Sementara itu, pihak pelaku lewat kuasa hukumnya menyatakan berencana akan melaporkan balik MS ke Kepolisian dan Komnas HAM karena dituding telah menyebabkan pelaku menjadi sasaran perundungan online atau 'cyber bully'.

(yul/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER