Kronologi Ribut Hingga Pembakaran di Kawasan Bandara Sentani

CNN Indonesia
Selasa, 07 Sep 2021 19:48 WIB
Keributan antarwarga di kawasan Bandara Sentani berujung pembakaran rumah hingga api merembet ke mapolsek Bandara Sentani.
Ilustrasi. Keributan antarwarga di kawasan Bandara Sentani berujung pembakaran rumah hingga api merembet ke mapolsek Bandara Sentani. (Thinkstock/Aleksandr_Gromov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aksi penyerangan dan pembakaran rumah warga bernama Yanto Odi di kawasan Bandara Sentani, Papua diduga dipicu karena masalah pemasangan panggung terkait kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal menerangkan penyerangan itu dilakukan sekitar 15 orang massa dari Kampung Sereh.

"Pukul 23.50 WIT, massa dari Kapung Sereh berjumlah sekitar 15 orang tiba di rumah kediaman korban atas nama Yanto Ondi dan langsung melakukan penyerangan rumah milik korban dan melakukan pembakaran depan rumah milik kediaman korban," kata Kamal kepada wartawan, Selasa (7/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendapat informasi tersebut, kata Kamal, anggota yang bertugas di Polsek Kawasan Bandara turun ke lapangan untuk melerai massa. Namun, kata dia, jumlah massa terlampau banyak, dan ada yang membawa senjata tajam.

Hal itu kemudian membuat aparat yang bertugas tak dapat mencegah amukan massa hingga melakukan pembakaran pada sekitar pukul 23.55 WIT.

Api, jelas Kamal, merembet dengan cepat hingga menyasar ke sejumlah rumah tokoh (Ruko) yang ada di sekitar kediaman korban. Selain itu, api juga terkena hingga Mapolsek Bandara Sentani.

Hingga sekitar pukul 00.20 WIT, Damkar Kabupaten Jaya Pura dibantu dengan alat Watercannon Polres Jayapura masih melakukan pemadaman.

"Api sudah semakin membesar sehingga menyulitkan untuk dipadamkan," jelas dia.

Upaya pemadaman baru berhasil sekitar pukul 01.35 WIT. Berdasarkan catatan kepolisian disebutkan bahwa rumah korban, delapan unit ruko, dan mapolsek Bandara Sentani ludes terbakar.

Setelah api terkendali, polisi melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku berinisial YE yang mengorganisir warga untuk melakukan pembakaran.

"Menuju ke rumah Pelaku berinisial YE di Kampung Sereh Distrik Sentani kota Kabupaten Jayapura untuk melakukan penangkapan, namun dari keterangan anaknya, pelaku berada di rumahnya yang di Jalan Pos 7 atas," jelasnya.

Polisi pun mengamankan tersangka di lokasi tersebut. Dari hasil pemeriksaan, kata dia, YE mengakui perbuatannya dan mengajak massa utuk mendatangi rumah korban.

Berdasarkan pengakuannya ke polisi, ia merasa tidak terima karena ditegur oleh korban agar tak membangun panggung gebyar PON di makam. Pemasangan baliho pun dilakukan tak meminta izin dengan dirinya yang memiliki tanah.

"Pelaku tidak terima kemudian mengumpulkan masa sekitar 15 orang dan mendatangi rumah korban yang kebetulan berada di deretan belakang Polsek Kawasan Bandara Sentani dan melakukan pembakaran sehingga tanpa disadari kebakaran tersebut merembet hingga ke Polsek Kawasan Bandara Sentani," ucapnya.

Polisi pun hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap 15 pelaku lain yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran.

Kamal meminta kepada masyarakat agar tak terpancing dengan isu-isu yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah bumi Cenderawasih. Kamal menekankan, polisi akan menindak tegas setiap pelaku sesuai aturan hukum yang berlaku.

Pascaperistiwa pembakaran, Kamal memastikan kini situasi keamanan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) sudah aman dan kondusif.

(mjo/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER