Deretan Penyerangan terhadap Ahmadiyah, Cikeusik hingga NTB

CNN Indonesia
Rabu, 08 Sep 2021 15:17 WIB
Ilustrasi massa penolak Ahmadiyah. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Insiden perusakan Masjid Miftahul Huda milik jemaah Ahmadiyah di Sintang, Kalimantan Barat, menambah rentetan panjang tindakan persekusi dan diskriminatif terhadap kelompok minoritas ini.

Dalam insiden itu, Masjid milik Ahmadiyah itu mengalami rusak berat. Polisi menetapkan total 21 tersangka dalam kasus perusakan tersebut. Dari jumlah itu, polisi menjerat tiga orang sebagai aktor intelektual atau pihak yang menghasut perusakan masjid tersebut.

CNNIndonesia.com merangkum beberapa peristiwa tindak kekerasan, persekusi hingga pengusiran yang dialami Jemaat Ahmadiyah yang sempat menyita perhatian publik di beberapa wilayah di Indonesia.

Peristiwa Cikeusik

Salah satu tragedi yang paling diingat menimpa jemaat Ahmadiyah adalah kekerasan di Cikeusik, Pandeglang, Banten, Minggu (6/2/2011).

Peristiwa itu bermula ketika elemen massa yang mengatasnamakan Gerakan Muslim Cikeusik merencanakan untuk membubarkan Ahmadiyah di wilayah itu.

Sekitar pukul 10.00 WIB, massa berjumlah 1.500 orang menyerang lokasi jemaat Ahmadiyah di Desa Umbulan, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang. Terjadi adu lempar dan perlawanan.

Korban berjatuhan dari pihak Ahmadiyah. Tercatat enam orang yang tewas. Satu mobil dibakar dan satu rumah dirusak.

Penyelidikan Komnas HAM saat itu mengatakan terdapat kejanggalan dalam kasus kekerasan itu. Pasalnya, jumlah pasukan pengamanan tidak berimbang dengan jumlah massa.

Tak hanya itu, Komnas HAM mengatakan intelijen kepolisian telah mengetahui rencana aksi itu dua hari sebelumnya, namun tak berupaya meredamnya.

Insiden Monas

200 massa Front Pembela Islam (FPI) menyerang aksi damai Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Monas, Jakarta, Juni 2008, karena menduga ada jemaah Ahmadiyah di acara itu.

Mulanya, massa AKKBB tengah bersiap membentuk barisan dan membuka spanduk untuk menggelar aksi damai. Tiba-tiba, muncul sebuah truk mengangkut sejumlah pemuda mengenakan jubah dan peci putih dengan label FPI di pakaian mereka.

Sebagian besar peserta aksi damai luka-luka karena dipukuli, termasuk ibu-ibu dan anaknya.

Akibat peristiwa tersebut, para pentolan FPI seperti pemimpin Rizieq Shihab dan Munarman divonis bersalah dan dibui.

Pengusiran dan Penyerangan di NTB

Berbagai rentetan persekusi dan kekerasan terhadap jemaat Ahmadiyah kerap terjadi di wilayah Lombok, NTB.

Tercatat sejak 2001, jemaat Ahmadiyah Pancor, Lombok Timur, menjadi korban penyerangan. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, mereka semua diusir dari tempat tinggalnya.

Jemaah Ahmadiyah yang terusir itu kemudian terus berpindah mencari tempat tinggal. Sempat membeli tanah, rumah mereka kembali dirusak oleh sekelompok massa dan terusir kembali.

Mereka pada akhirnya ditampung oleh Pemerintah Provinsi NTB di Wisma Transito milik Pemprov, di Mataram, Lombok Barat.

Massa


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :