Isak Kerabat Korban Lapas Tangerang, Bebas 2022 Tinggal Mimpi
Kecemasan, sesal, hingga lega mewarnai kedatangan keluarga narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten. Ada yang berharap pemulangan jenazah tak dipersulit, ada yang lega usai mendengar kerabatnya bukan korban dalam kebakaran.
Mereka terlihat berjalan terburu-buru menuju ke Posko Ante Mortem di lapas yang salah satu bloknya terbakar pada Rabu (8/9) dini hari. Ada pula yang mendatangi RSUD Tangerang dan Posko Ante Mortem di RS. Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tangis Lilis pecah setelah mendapatkan kepastian dari Posko Ante Mortem bahwa kakaknya, Mashuri, menjadi salah satu dari 41 korban tewas dalam kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang.
Dia berkata, Mashuri merupakan tahanan kasus narkotika dan obat terlarang (narkoba) yang telah menjalani pidana penjara di Lapas Kelas I Tangerang selama kurang lebih tujuh tahun.
"[Saya] adik kandung dari korban. Sudah dapat dari dalam [Posko Ante Mortem], katanya kakak saya menjadi salah satu korban," ucap Lilis, saat ditemui di Lapas Kelas I Tangerang, Rabu (8/9).
Ia mengaku mendengar informasi tentang peristiwa kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang dari salah satu tetangganya.
Mendengar informasi tersebut, Lilis bersama suaminya langsung bergegas menuju Lapas Kelas I Tangerang untuk mencari informasi lebih lanjut dan kepastian tentang kondisi Mashuri.
"Sekarang [jenazah] lagi di RSUD [Tangerang]," ujarnya.
Keluarga korban lain, Iman, mengaku sangat terkejut ketika pertama kali mendengar kebakaran dari anaknya yang juga menghuni lapas tersebut. Padahal, napi yang jadi korban, Muhammad Yusuf, yang divonis penjara 13 tahun, rencananya bebas pada 2022.
"Saya dapat kabar pas Salat Subuh, dapat kabar dari anak saya yang di LP sana juga kalau tempatnya kebakaran. Terus dia nangis bilang kayaknya tempat Uwa terbakar," ujar Iman, di RS Polri.
Keluarga M. Yusuf lainnya, Karlina, berharap proses pemulangan jenazah ke Bogor, Jawa Barat, tidak dipersulit.
"Harapannya agar jenazah adik saya tidak dipersulit dalam pengambilannya supaya bisa langsung dibawa pulang ke Bogor," tutur Karlina, ditemui di Lapas Tangerang.