Empat desa di dua kecamatan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat terendam banjir setelah air Sungai Pawan meluap akibat hujan lebat sejak Kamis (9/9).
Sejumlah yang terendam yakni Desa Sungai Pelang di Kecamatan Matan Hilir, Desa Ulak Medang, Desa Tanjung Pasar dan Desa Mayak di Kecamatan Muara Pawan.
BPBD Kabupaten Ketapang hingga Jumat (10/9) mencatat sebanyak 1.538 kepala keluarga (KK) atau 5.383 jiwa di Desa Sungai Pelang terdampak banjir. Selain itu, juga dilaporkan ada satu sekolah dasar dikabarkan terendam dengan tinggi mata air berkisar antara 43 - 57 cm.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya hari ini kami akan turunkan bantuan logistik dengan menggunakan Speed Boat bagi warga terdampak banjir di dua kecamatan tersebut," kata Operator Pusdalops BPBD Kabupaten Ketapang, Yogi dalam keterangannya, Jumat (10/9).
"Prakiraan BMKG sore hari ini berpotensi turun hujan. Kami sudah siapkan personiel TRC di lapangan apabila terjadi kenaikan tinggi air," ucap Yogi.
Sementara iru, banjir di tiga desa yang terletak di Kecamatan Muara Pawan disebut mulai berangsur surut. Berdasarkan data, total ada 2.749 jiwa yang terdampak dan 84 unit rumah terendam dengan tinggi mata air sekitar 13 hingga 130 cm.
"Sampai saat ini tidak ada laporan warga yang mengungsi baik ke rumah kerabat ataupun fasilitas milik daerah," ujar Yogi.
Musibah banjir juga terjari di Kabupaten Boalemo, Gorontalo akibat intensitas curah hujan yang tinggi pada Kamis (9/9). Total, ada 76 unit rumah terendam banjir di wilayah ini.
Dua desa dua kecamatan terdampak banjir. Banjir merendam Desa Dulupi di Kecamatan Dulupi dan Desa Girisa di Kecamatan Paguyaman. Berdasarkan data, sebanyak 130 KK atau 410 jiwa terdampak di dua desa tersebut.
Dari hasil pemantauan, tinggi muka air pada saat terjadi banjir berkisar antara 50-60 sentimeter. Namun, berdasarkan data terkini, dilaporkan banjir sudah mulai berangsur surut di Desa Dulupi, meski sebagian rumah masih ada yang tergenang banjir di wilayah lainnya.
"Alhamdulillah pada pukul 17.30 di Desa Dulupi itu air sudah surut tp sebagian rumah masih tergenang air," ucap Kabid Pencegahan BPBD Boalemo, Lela.
Disampaikan Lela, pihaknya telah menerjunkan personel untuk melakukan asesmen dan pendataan serta berkoordinasi dengan pihak setempat terkait penanganan warga yang terdampak banjir. Lela menyampaikan sejuah ini dilaporkan tak ada warga yang mengungsi. Warga, katanya, memilih untuk bertahan di rumah masing-masing.
"Meski demikian, para warga diminta untuk waspada untuk mengantisipasi air naik lagi apabila hujan turun kembali," kata Lela.
(dis/ain)