Sekolah Ambruk di Karawang dan Bogor, Bangunan Lapuk

CNN Indonesia
Jumat, 17 Sep 2021 15:22 WIB
Sekolah di Karawang dan Bogor ambruk karena bangunan telah lapuk. Di Kudus, sekolah roboh sejak Januari belum mendapat perbaikan.
Seorang warga mendatangi lokasi reruntuhan bangunan atap sekolah yang ambruk di SD 4 Prambatan Kidul, Kaliwungu, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (15/9/2021). (ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah sekolah di beberapa daerah ambruk karena cuaca buruk dan fondasi bangunan yang telah lapuk. Salah satunya di SD Medangasem 1, Karawang, Jawa Barat. Atapnya ambruk di tiga ruang kelas.

"Ambruknya karena cuaca ekstrem," ujar Kelapa SD Negeri Medangasem 1, Ana Suhana, dilansir dari siaran CNNIndonesia TV, Jumat (17/9).

Atap tiga ruang kelas SD Medangasem 1 yang ambruk berada pada satu bangunan yang sama. Puing-puing bangunan masih tampak berserakan di dalam bangunan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ana, saat ini SD Medangasem hanya memiliki dua ruang kelas yang tersisa setelah tiga lainnya ambruk. Kondisi kedua ruangan yang masih bertahan pun dinilai membahayakan. Pihak sekolah berencana membangun tenda darurat jika Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dilaksanakan.

Hal sama juga terjadi di SD Negeri Otista, Bogor. Dua atap ruang kelas roboh pada siang hari menjelang pukul 12, Kamis (16/9).

"Kami dengar suara gemuruh dari ruangan, setelah dilihat ternyata ada ruang kelas yang roboh," ujar Plt Kepada SD Negeri Otista Siti Maesefah, sesaat setelah kejadian.

Siti mengungkapkan bahwa pihaknya memang sering berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait bangunan sekolah yang sudah lapuk. Kejadian ini membuat guru dan pegawai yang berada di lokasi tersebut panik. Salah satu pegawai SD Negeri Otista sempat merekam kondisi sekitar.

Setelah kejadian, BPBD Bogor langsung mengecek bangunan yang tersisa agar tidak terjadi ambruk susulan. Beruntung, tidak terdapat korban jiwa dalam kejadian ini.

Di daerah lain, SDN 1 Terban, Kudus, Jawa Tengah yang ambruk di tiga ruang kelasnya pada Januari lalu belum mendapat perbaikan hingga saat ini.

Dinas terkait telah menjanjikan perbaikan, namun belum ada realisasi meskipun PTM telah dilaksanakan. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan membagi siswa menjadi sif pagi dan siang.

(cfd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER