Aksi Bagi-bagi Telur Protes Harga Anjlok Dibubarkan Polisi

CNN Indonesia
Selasa, 28 Sep 2021 16:13 WIB
Foto ilustrasi. Aksi peternak ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang menggelar bagi-bagi telur dibubarkan aparat kepolisian, Selasa (28/9). (ANTARA FOTO/Irfan Anshori)
Surabaya, CNN Indonesia --

Aksi peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, yang menggelar bagi-bagi telur dibubarkan aparat kepolisian, Selasa (28/9). Hal itu terekam melalui sejumlah video yang beredar.

Aksi itu digelar sebagai bentuk protes atas anjloknya harga telur dan naiknya pakan ternak. Ribuan butir telur dan ayam dibagikan gratis untuk warga.

Aksi itu digelar di sejumlah titik di Blitar, di antaranya yakni patung Bung Karno di depan kantor Pemerintah Kabupaten Blitar, gedung DPRD, Jalan Udanawu-kantor Kabupaten. 

Aksi tersebut berhasil menarik perhatian warga. Kerumunan pun tak terhindarkan. Sejumlah anggota kepolisian kemudian memecah konsentrasi warga agar tak bergerombol. Aksi pun sempat terhenti.

Kabid Humas Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Gatot Repli Handoko membantah bahwa polisi membubarkan aksi itu. Pihaknya hanya menertibkan dan membagi lokasi aksi agar massa tak menumpuk.

"Tidak dibubarkan, tapi diimbau supaya tidak menimbulkan kerumunan masyarakat yang menerima telur," kata Gatot saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com.

Sementara itu, Korlap Aksi Yesi Yuni Astuti mengatakan pihaknya tak menyangka antusiasme warga untuk mendapatkan telur gratis akan sebesar itu.

Ia menyebut dalam aksi ini, para peternak se-Blitar Raya membagikan sebanyak 5.000 paket. Tiap paketnya berisi 6-7 butir telur. Tak hanya itu, peternak juga melepaskan sejumlah ayam pada saat aksi.

"Kami tidak menduga antusiasme warga akan membludak seperti ini," ucapnya.

Meski aksi sempat dihentikan aparat, dia mengatakan pihaknya bisa menerima hal itu demi kebaikan dan keselamatan bersama di tengah pandemi Covid-19.

Dia melanjutkan, aksi ini adalah bentuk kekecewaan peternak lantaran harga telur terus anjlok jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Melalui aksi ini, para peternak mendesak Presiden Jokowi menerbitkan peraturan presiden guna melindungi peternak kecil seperti mereka. Terutama dari ancaman peternak besar dan integrator.

"Keberadaan intergrator sangat menyulitkan peternak ayam skala kecil seperti kami," ucapnya.

(frd/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK