Ratu Kalimanyat yang merupakan tokoh asal Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, akan diusulkan untuk memperoleh gelar pahlawan nasional.
Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menyebutkan kajian akademis terhadap jejak keberadaan Ratu Kalinyamat telah tuntas dan siap digunakan sebagai dokumen penguat usulan Pahlawan Nasional untuk tokoh asal Jepara itu.
"Kajian sudah selesai, sekarang tinggal menjalin komunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Jepara untuk mengajukan kembali Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional," kata Lestari saat Diskusi Kelompok Terpumpun (Focus Group Discussion/FGD) bertema "Ratu Kalinyamat" di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/10) seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia yang karib disapa Rerie itu mengatakan kajian akademis ini dilakukan sebagai pendukung fakta atas penolakan terhadap usulan yang pernah disampaikan ke Kementerian Sosial yang menganggap sosok tersebut hanya sebatas mitos. Tugas lain yang harus dilakukan dalam upaya merealisasikan usulan Pahlawan Nasional tersebut, kata dia, di antaranya menyosialisasikan tentang sosok Ratu Kalinyamat.
Salah satu yang terlibat dalam sosialisasi itu adalah budayawan Sujiwo Tejo yang juga hadir dalam FGD bertema Ratu Kalinyamat di Semarang tersebut.
"Masa depan poros maritim, kita tidak bisa ke sana tanpa pijakan masa lalu," kata dia yang juga dikenal pernah berkarier sebagai wartawan itu.
Menurut dia ternyata sejarah poros maritim di Indonesia ada di Ratu Kalinyamat yang menghadapi Portugis di abad 15. Dan, ia mengaku bertugas untuk menyosialisasikan tentang Ratu Kalinyamat melalui budaya kepada masyarakat.
"Sosialisasi ke ke teman-teman wayang, ke teman-teman kesenian," kata Sujiwo Tejo.
Dalam kesempatan yang sama, Rerie menilai pelibatan Sujiwo Tejo dalam memopulerkan Ratu Kalinyamat ini bertujuan agar ketokohannya bisa lebih dikenal masyarakat.
Menurut dia, masih ada banyak hal tentang Ratu Kalinyamat yang belum secara komprehensif diketahui masyarakat.
Ia menilai sudah saatnya Ratu Kalinyamat mendapat tempat dan citranya bisa berubah.
"Oleh karena itu penting untuk melibatkan budayawan dalam mengkomunikasikan dengan para pegiat budaya lainnya," katanya.
Pelibatan budayawan, sambungnya, juga bertujuan untuk menarasikan dengan kearifan lokal dan budaya.
Rerie menjelaskan masih banyak fakta tentang ketokohan Ratu Kalinyamat yang tidak diketahui secara komprehensif oleh masyarakat.
"Masih ada pemahaman yang kurang pas. Tokoh ini masih dikonotasikan dengan erotisme," katanya.
Selain itu, kata dia, Ratu Kalinyamat juga mampu meletakkan dasar-dasar dalam melawan kolonialisme melalui kekuatan maritim
Berbagai hal tentang citra Ratu Kalinyamat tersebut, kata dia, masih ada yang harus diluruskan.
Sementara kepada Pemerintah Kabupaten Jepara, ia meminta pemda harus menjadi garda terdepan dalam pengusulan gelar Pahlawan Nasional tersebut.
(antara/kid)