Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyinggung fenomena pasien sindrom long Covid-19 yang akan berubah menjadi bom waktu kapan saja sehingga fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia diharapkan siap menghadapi kemungkinan 'banjir' pasien.
Koordinator Pengelola Rujukan dan Pemantauan RS Kemenkes Yout Savithri menyebut kondisi long Covid-19 dialami para penyintas Covid-19 yang mengalami sejumlah efek samping atau perubahan pada kondisi tubuh. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menurutnya telah mencatat, setidaknya 65 persen penyintas mengalami sindrom ini.
Kemenkes tengah menggodok skema pembiayaan bagi pasien dengan sindrom long Covid-19. Masih belum diketahui secara pasti, apakah pasien long Covid-19 akan dibiayai negara sepenuhnya atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Pengelola Rujukan dan Pemantauan RS Kemenkes Yout Savithri menyebut kondisi long Covid-19 merupakan fenomena cukup baru, sehingga pihaknya harus menyesuaikan kondisi klinis pasien long Covid-19, terkait apakah bisa diklaim dengan pembiayaan berdasarkan tarif INA-CBGs.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan mencatat DKI Jakarta sebagai provinsi yang menempati urutan teratas daerah dengan kategori sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2 terbanyak di Indonesia. Varian Delta di Ibu Kota bahkan sudah tembus lebih dari seribu kasus.
Berdasarkan laporan per data 2 Oktober yang baru diunggah Balitbangkes Kemenkes melalui laman https://www.litbang.kemkes.go.id/ pada Kamis (7/10) mencatatkan sudah ada 3.114 kasus varian Delta di 34 provinsi Indonesia. Jumlah itu mengalami peningkatan sebanyak 169 kasus dalam kurun waktu sepekan saja.
Selain varian Delta, Kemenkes juga mencatat 65 kasus varian B117 Alfa dan 22 kasus varian B1351 Beta. Ketiga varian tersebut merupakan 'Variant of Concern (VoC)' alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tim Vaksin Nusantara Mayor Jenderal TNI (Purn.) Daniel Tjen meminta kesediaan perwakilan BPOK dan Kemenkes untuk kembali membahas nasib vaksin Nusantara yang diprakarsai oleh mantan menteri kesehatan Terawan Agus Putranto.
Daniel mengatakan saat ini tim peneliti tengah merampungkan uji klinik tahap II di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta dan menunggu persetujuan uji klinik tahap III, agar vaksin berbasis sel dendritik ini dapat secara resmi digunakan untuk masyarakat luas.
Wakil Ketua Komisi IX Melki Laka Lena berharap dukungan politik Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin terkait pengembangan Vaksin Nusantara.
Dukungan dari Jokowi, menurut Melki bisa memudahkan pelaksanaan uji klinis tahap III Vaksin Nusantara.
"Mudah-mudahan setelah situasi kondusif, Pak Presiden, Wapres dan para menteri, Kepala BPOM dan pihak terkait juga bisa mendorong dan memperkuat secara politik, sehingga bisa diteruskan proses uji klinis tahap III," ujar Melki dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (6/10).
Kemenkes per Kamis (7/10) Pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 96.492.154 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara baru 54.959.545 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 46,33 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 26,39 persen.
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Kamis (7/10) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 1.393 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 1.946 kasus, dan 81 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.224.487 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.054.246 orang dinyatakan pulih, 27.747 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 142.494 lainnya meninggal dunia.
![]() |