Kasus Smackdown, Propam Koordinasi soal Pemeriksaan Kapolda

CNN Indonesia
Selasa, 19 Okt 2021 17:36 WIB
Propam berkoordinasi dengan Itwasum terkait pemeriksaan mengenai dugaan mismanajerial dalam penanganan aksi demo berujung smackdown di Tangerang.
Puluhan Mahasiswa Tangerang dari berbagai kelompok menggelar aksi unjuk rasa di Depan Kantor Bupati Tangerang, Rabu (13/10) (CNN Indonesia/Eko)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo mengatakan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri terkait pemeriksaan terhadap Kapolres Tangerang dan Kapolda Banten, buntut peristiwa 'smackdwon' demonstran oleh anggota kepolisian.

"Itu nanti akan kita koordinasi dengan Itwasum terkait dengan manajerial," kata Sambo saat ditemui awak media di Gedung Komnas HAM, Selasa (19/10).

Dalam koordinasi itu, kata Sambo, pihaknya akan mencari tahu soal kemungkinan koordinasi yang tidak berjalan di antara dua pimpinan wilayah tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apakah nanti ada rentang kendali dari pimpinan suatu wilayah di dua tingkat ini yang tidak berjalan atau tidak, ini masih kita lakukan koordinasi dengan Itwasum terkait manajerial pimpinan suatu wilayah," tuturnya.

Sebelumnya, Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto Adi Nugroho dilaporkan oleh Ketua Umum Poros Mahasiswa Banten, Mukhlas ke Propam Polri.

Dalam Surat Penerimaan Surat Pengaduan Propam bernomor SPSP2/3726/X/2021/Bagyanduan bertanggal 18 Oktober disebutkan bahwa aduan dilayangkan terkait dugaan ketidakprofesionalan Kapolda Banten.

"Atas tindakan represif dan penyalahan prosedur saat pengamanan massa aksi Demonstrasi di Provinsi Banten yang terus berulang," sebagaimana dikutip dari aurat tersebut.

Salah seorang anggota kepolisian membanting punggung peserta demonstrasi hari jadi Tangerang bernama Fariz ke trotoar. Aksi yang mirip adegan smackdown ini terekam dalam sebuah video dan tersebar di media sosial. Setelah dibanting, Fariz tampak kejang-kejang hingga tak sadarkan diri.

Setelah itu, peristiwa ini menjadi sorotan publik. Polisi tersebut, Brigadir NP, kemudian meminta maaf kepada Fariz dan orang tuanya di Mapolresta Tangerang.

Selang beberapa hari kemudian, kondisi Fariz memburuk. Ia sempat mengalami muntah dan sulit menggerakkan lehernya. Fariz kemudian juga diketahui menjalani perawatan di Rumah Sakit Ciputra Hospital, Citra Raya Kabupaten Tangerang.

(iam/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER