Zulfahmi (41), ayah dari siswa kelas VI SMP Negeri 1 Ujan Mas yang bernama unik, ABCDEF GHIJK Zuzu, mengungkap sulitnya mengurus akte kelahiran dan kartu keluarga (KK) saat anak sulungnya tersebut lahir 12 tahun lalu.
Warga Desa Ujan Mas Baru, Kecamatan Ujan Mas, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan harus melakukan upaya lebih dibandingkan orang tua lain yang memiliki anak dengan nama lazim.
Zulfahmi menjelaskan usai Adef-sapaan akrab ABCDEF GHIJK Zuzu- lahir pada Agustus 2009 lampau, dirinya segera mengurus akte kelahiran dan memperbarui kartu keluarganya. Saat di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Muara Enim, petugas sempat mempertanyakan nama anaknya tersebut.
"Petugasnya tanya 'Pak ini benar nama anaknya?', terus saja jawab benar. Petugas itu malah ragu, saya dengan petugasnya sempat debat waktu itu," kenang ayah dari tiga orang anak ini kepada CNNIndonesia.com, Kamis (21/10).
Ia pun mengaku harus ekstra bolak-balik mengurus administrasi untuk membuat akte kelahiran dan KK tersebut dari kantor kecamatan, Dinas Dukcapil, hingga ke dokter yang membantu persalinan istrinya saat melahirkan Adef.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh petugas Dukcapil itu saya disuruh minta kesaksian dokter, akhirnya dibuat surat pernyataan khusus juga dari dokternya langsung. Mungkin mereka menyangka saya main-main kasih nama anak saya ini. Memang ribet, tapi akhirnya bisa juga bikin KK meskipun banyak keterangan pendukung," ungkap pria yang berprofesi sebagai perangkat desa ini.
Zulfahmi tidak memberikan nama unik lainnya kepada dua orang adik Adef. Anak kedua bernama Ath-Thuur Zasamiasu Zuzu dan anak ketiga Ammar Zuzu. Nama belakang Zuzu, merupakan gabungan dari nama depan Zulfahmi dan Zuhro orang tuanya.
"Sebenarnya masih ada dua rangkaian abjad yang bisa dipakai 'NOPQ RSTUV, dan XYZ yang bisa dibaca 'Siz'. Tapi akhirnya kami memutuskan ambil salah satu surat di Al Quran untuk anak kedua Ath-Thuur, dan anak ketiga Ammar lebih lazim lagi namanya," ujar dia.
Berkat namanya yang unik, Adef sering menjadi perhatian termasuk kawan sekolah dan para gurunya yang kerap memanggilnya dengan sebutan unik. Adef sempat merasa malu atas namanya tersebut, namun kini dirinya terbiasa dan menikmati perhatian orang lain atas namanya yang unik tersebut.
"Ada yang manggil dia Abjad, ada yang manggil dia ABCD, dan lain-lain. Tapi saya bangga dengan nama anak saya itu. Guru-gurunya juga banyak yang kenal sama dia dan perhatian karena nama itu," ungkap Zul.
Nama unik tersebut mencuat saat pelaksanaan vaksinasi di Klinik Polres Muara Enim, Rabu (20/10). Petugas vaksinasi sempat heran karena nama tersebut sehingga mengundang perhatian warga sekitar dan viral di media sosial.
Lihat Juga : |