Sejumlah bus atau angkutan pariwisata dari luar daerah diputar balik selama dua hari pertama penerapan one gate system atau sistem satu pintu di Kota Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menuturkan, penerapan sistem satu pintu mewajibkan seluruh angkutan pariwisata melewati pemeriksaan di Terminal Giwangan, Umbulharjo. Kebijakan ini berlaku mulai Sabtu (23/10).
Heroe merinci, pada Sabtu kemarin ada 64 kendaraan terperiksa dan hanya 1 yang tak lolos. Sementara, Minggu 137 dari 142 kendaraan dinyatakan lolos pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Enam (kendaraan) yang tidak lolos itu hampir 50 persen itu tidak bisa menunjukkan kartu vaksin. Sehingga mereka tidak kita izinkan masuk ke kota Jogja, kita minta untuk balik," kata Heroe, Senin (25/10).
Heroe melanjutkan, pihaknya juga mendapati dua unit bus pariwisata yang tidak berstiker penanda atau belum menjalani pemeriksaan di Terminal Giwangan namun sudah berkeliaran di Kota Yogyakarta.
Ia memastikan kendaraan tersebut oleh petugas Patroli Dinas Perhubungan telah diminta menjalani pemeriksaan di Terminal Giwangan terlebih dahulu sebelum diarahkan ke kantong-kantong parkir tersedia jika dinyatakan lolos.
Melalui pemeriksaan ini, Heroe melihat belum ada peningkatan angkutan pariwisata yang masuk semenjak dibukanya pariwisata di Kota Yogyakarta meski dalam status uji coba.
"Rata-rata kalau hari Minggu itu sekitar 140 (kendaraan). Normalnya pandemi ya. Normalnya di hari Sabtu 70-80an," urai dia.
Sistem satu pintu ini, kata Heroe, masih dalam tahap evaluasi sambil terus diberlakukan tiap harinya. Hal ini demi memberikan rasa aman kepada masyarakat Kota Yogyakarta sekaligus memastikan kepatuhan masyarakat terkait syarat perjalanan luar daerah selama masa pandemi Covid-19.
"One gate system itu kan baik hari weekend maupun weekdays. Harapannya semua yang berwisata ya nyaman karena berada di dalam lingkungan yang sudah divaksin. Dan kita yang menerima pun nyaman karena mereka yang datang sudah divaksin," paparnya.
Dalam kesempatan ini, Heroe turut memaparkan hasil pemeriksaan tes antigen acak yang menyasar pengunjung kawasan Malioboro pada Sabtu lalu.
Meski mengklaim tak ditemukan pengunjung yang berstatus positif tes antigen saat pemeriksaan kemarin, di satu sisi Heroe mengakui pihaknya melakukan kesalahan saat pelaksanaannya.
"Alhamdullilah hasilnya negatif semua. Yang di sampling itu 5 dari (antigen kit) yang kita sediakan 100. Kemarin samplingnya keliru pagi, masih belum begitu ramai karena biasanya orang ke Malioboro itu kan sore," akunya.
Sementara, untuk layanan vaksinasi on the spot yang ditempatkan di Malioboro, menurutnya juga cukup menarik animo masyarakat pengunjung.
"Yang kita sediakan sebenarnya 100 (dosis), cuma kita kemarin beroperasi selama 2 jam itu dengan menggunakan Coronavac itu ada 17 dosis 1 yang kita vaksin dan 16 orang untuk dosis 2," pungkasnya.
(kum/pmg)