Presiden Joko Widodo mengatakan pandemi Covid-19 mengajarkan bangsa Indonesia banyak hal. Salah satunya, menyandarkan semua hal kepada ilmu pengetahuan, merujuk pada Ilmu Pengetahuan.
Jokowi mencontohkan soal penyediaan vaksin dan obat-obatan untuk Covid-19. Menurutnya, Ilmu Pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memainkan peran penting dalam hal tersebut.
"Pandemi juga mengajarkan kepada kita untuk selalu merujuk kepada kaidah ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi terbaru," kata Jokowi dalam Kongres Kebangsaan yang digelar MPR RI, Kamis (28/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Relawan pendukung Presiden Joko Widodo, PROJO meminta pemerintah menggratiskan biaya tes PCR untuk kepentingan penelusuran kontak alias tracing covid-19. Sementara, untuk kepentingan syarat perjalanan, PROJO mengusulkan agar pemerintah kembali mengizinkan penggunaan hasil tes antigen.
Ketua Satgas Nasional Gerakan Percepatan Vaksinasi Covid-19 DPP PROJO Panel Barus mengatakan, hal ini berkaca dari situasi penyebaran virus corona yang sudah mulai melandai.
Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya, mengaku telah memecat salah seorang pegawainya yang didakwa terlibat jual beli plasma konvalesen bagi pasien Covid-19, seharga jutaan rupiah.
Wakil Ketua PMI, Kota Surabaya, Tri Siswanto mengatakan pegawai yang telah dipecat itu bernama Yogi Agung Prima Wardana. Ia menyebut Yogi adalah pegawai outsourcing di Unit Donor Darah (UDD) PMI Surabaya.
Kemenkes per Kamis (28/10) Pukul 12.00 WIB mencatat 116.620,281 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, baru 71.099.869 orang yang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh tepat 56 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 34,14 persen.
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Kamis (28/10) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 723 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 984 kasus, dan 34 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.242.532 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.086.759 orang dinyatakan pulih, 12.440 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 143.333 lainnya meninggal dunia.
(khr/fra)