Gede Pasek Suardika Mundur dari Jabatan Sekjen Hanura
Politikus Gede Pasek Suardika menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Hanura.
Hal itu diketahui dari surat pernyataan Pasek yang ditujukan kepada seluruh jajaran pengurus Partai Hanura dari pusat hingga daerah.
"Betul [mengundurkan diri dari Sekjen Hanura]," ucap Pasek saat dikonfirmasi, Kamis (29/10).
Terkait alasan pengunduran dirinya, Pasek mengaku ingin memaksimalkan diri agar bisa merealisasikan ide, gagasan, dan program politik yang bermanfaat bagi kader, negara, dan bisa dievaluasi secara nyata.
"Sehingga jika itu tidak bisa maksimal, maka ladang pengabdian baru menjadi solusi untuk bisa merealisasikannya," sambungnya.
Menurut Pasek, pengunduran dirinya juga bertujuan untuk memberikan kesempatan mencari Sekjen DPP Hanura yang lebih baik dan bagus demi kepentingan partai.
Pasek dikukuhkan sebagai Sekjen DPP Partai Hanura dalam Musyawarah Nasional Partai Hanura di Jakarta pada 24 Januari 2020. Mantan kader Partai Demokrat ini dilantik untuk masa bakti 2019-2024.
Menkumham Yasonna Laoly telah mengesahkan daftar pengurus DPP Partai Hanura lewat SK Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Nomor M.HH-03 AH.11.01 Tahun 2020 pada 9 Januari 2020. Surat tersebut berisi tentang Pengesahan Struktur Kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Hanura periode 2019-2024.
Berikut adalah surat pernyataan Pasek yang ditujukan kepada seluruh jajaran pengurus Partai Hanura dari pusat hingga daerah:
Saya berdoa semoga semua keluarga besar Partai HANURA dalam keadaan sehat dan berbahagia serta senantiasa mendapatkan perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Bersama ini, Saya ingin menyampaikan pengunduran diri secara terbuka sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai HANURA dan surat resmi permohonan pengunduran diri sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum. Surat resmi ini merupakan kelanjutan penyampaian secara lisan Saya kepada Ketua Umum di waktu sebelumnya.
Tentu banyak suka dan duka selama menjadi Sekjen dalam melayani kebutuhan organisasi.
Saya juga meminta maaf yang sebesar-besarnya atas segala kekurangan, kekhilafan, kelemahan, dan segala hal ketidaksempurnaan yang ada pada diri Saya dalam menjalankan tugas-tugas kepartaian selama ini.
Semoga perpisahan secara organisasi bukan berarti memisahkan silaturahmi dalam kemanusiaan. Saya berdoa semoga Partai HANURA semakin berkembang dan maju ditangani oleh kader-kader lain yang Saya lihat sangat banyak berpotensi dan berkualitas.
Dalam politik, memang mengambil pilihan menjadi salah satu bagian yang seringkali bagaikan buah simalakama, namun harus tetap dilakukan. Terlebih dinamika dinamika politik senantiasa berjalan dinamis. Sebab berpolitik adalah bagaimana menjalankan ide dan gagasan politik secara maksimal.
Sehingga jika itu tidak bisa berjalan, maka perlu ladang pengabdian baru dilakukan, dan disisi lain, perlu diberikan kesempatan yang lain untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan.
Demikian permakluman ini Saya sampaikan sebagai tindak lanjut surat resmi yang sudah saya sampaikan kepada Ketua Umum.
Sekali lagi Saya ucapkan terimakasih atas segala kebersamaannya, dan mohon maaf atas segala kekhilafannya.
(mts/ain)