Partai Demokrat menyampaikan sejumlah harapan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai ia menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dengan topik perubahan iklim, energi, dan lingkungan.
Harapan tersebut disampaikan Demokrat dalam sebuah video berdurasi 2.15 menit. Video itu kemudian diunggah Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat, Andi Arief dalam cuitannya di akun Twitter, @Andiarief_ pada Jumat (5/11).
Dalam video animasi itu, terlihat tulisan berbagai harapan dari Demokrat terhadap Jokowi yang kini memimpin Presidensi G20. Di antara dari sejumlah harapan itu, di antaranya Jokowi merombak jajaran kabinet yang terlibat dalam eksploitasi alam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Demokrat berharap Jokowi dapat mengevaluasi seluruh konsesi yang terlibat dalam perusakan lingkungan. Partai berlambang mercy itu juga berharap, setelah menerima Presidensi G20 Jokowi bakal menutup semua perusahaan itu dan menghukumnya, termasuk mengganti seluruh direksi BUMN yang ikut andil dalam kerusakan lingkungan.
Lebih lanjut, Demokrat pun berharap Jokowi segera menginstruksikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly untuk segera membuat draf Perppu UU Minerba dan mengkaji ulang semua kebijakan yang memberi karpet merah kepada korporasi hitam dan investasi hitam.
"Ini adalah harapan kader Partai Demokrat. Harapan bahwa momentum Presidensi G20 bisa mengembalikan jati diri presiden kita yang sejati, seorang sarjana kehutanan dan pecinta alam dgn segala prinsip dan cita-citanya," demikian salah satu kutipan dalam video tersebut.
Demokrat juga meminta agar Jokowi meniru Presiden pertama RI Sukarno yang mempelopori gerakan nonblok demi menciptakan dunia baru. Menurut Demokrat, Jokowi bisa mengulangi hal itu setelah memimpin G20.
"Kami ingin engkau tampil gagah perwira saat memimpin KTT G20 di Bali nanti. Kau bisa tepuk dadamu saat perubahan iklim, sebab tak ada lagi sampah kebijakan di mejamu dan sampah kekuasaan di kursi belakangmu," demikian pernyataan Demokrat.
Sebagai informasi, secara resmi Jokowi menerima presidensi G20 pada Minggu (30/10 di Roma, Italia. Pada kesempatan tersebut, Jokowi mengatakan pertemuan G20 selanjutnya akan digelar di Bail.
"Indonesia merasa terhormat untuk meneruskan presidensi G20 tahun 2022. Presidensi G20 di Indonesia akan mendorong upaya bersama untuk pemulihan ekonomi dunia dengan tema 'Recover Together, Recover Stronger'," ujar Jokowi dalam video penerimaan presidensi G20 yang dipublikasikan dalam Youtube Sekretariat Presiden Indonesia.
Pada rangkaian agenda KTT G20 di ibu kota Italia itu, Jokowi menyatakan kelompok negara tersebut menjadi contoh bagi dunia dalam menangani perubahan iklim.
"Indonesia ingin G20 memberikan contoh, Indonesia ingin G20 memimpin dunia, dalam bekerja sama mengatasi perubahan iklim dan mengelola lingkungan secara berkelanjutan dengan tindakan nyata," kata Jokowi di La Nuvola, Roma, Minggu (31/10).
G20, tegasnya, harus menjadi katalisator pemulihan hijau dan memastikan tidak ada satu pihak pun yang tertinggal.
Jokowi juga berujar penanganan perubahan iklim harus bergerak maju seiring penanganan berbagai tantangan global lainnya seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target SDGs.
Lihat Juga : |