ANALISIS

Lagu Lama Pemerintah Salahkan Hujan Penyebab Bencana Banjir

CNN Indonesia
Jumat, 12 Nov 2021 07:25 WIB
Pemerintah disebut merencanakan terjadinya bencana, namun menyalahkan hujan saat banjir menerjang sejumlah daerah beberapa pekan terakhir.
Banjir di Bandung. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Sementara itu, Climate and Energy Researcher, Greenpeace Indonesia Adila Isfandiari menyampaikan bahwa krisis iklim yang terjadi saat ini turut berpengaruh pada terjadinya bencana banjir.

Ia mengutip data IPCC, sebuah panel ilmiah untuk perubahan iklim global yang mencatat kenaikan suhu bumi sebesar 1,1 derajat. Kenaikan ini kemudian berpengaruh terhadap curah hujan.

"Dan memang dengan kenaikan suhu 1,1 derajat itu bisa mengakibatkan daya tangkap uap air (bertambah) di atmosfer. Nah itu apa artinya? Ya berarti semakin naik suhunya (bumi) itu semakin banyak penguapan yang terjadi, dan awan-awan semakin banyak terbentuk. Nah itulah yang memacu curah hujan kita tinggi dan jadi ekstrem," tutur Adila kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adila berujar curah hujan ekstrem yang terjadi di Indonesia tak diimbangi dengan ketersediaan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Ini, lanjutnya, diakibatkan banyak aktivitas pembangunan.

Terlebih, kata Adila, berdasarkan data IPCC pada Agustus lalu, wilayah Asia Tenggara bakal terjadi higher flood level atau peningkatan level banjir.

"Karena ada compound impact dari si krisis iklim digabung dengan aktivitas manusia, nah itu yg membuat si higher flood level kita semakn tinggi," ucap Adila.

"Jadi memang ada campur tangan aktivitas manusia juga, dan yang paling parah si krisis iklim ini memperparah juga," imbuhnya.

Adila pun menyoroti soal pemerintah yang belum menyiapkan langkah adaptasi dalam mengantisipasi dampak dari krisis iklim ini. Padahal, adaptasi ini penting untuk mengurangi risiko ataupun dampaknya.

"Termasuk bagaimana pemerintah kita saat ini harusnya menciptakan sense of crisis karena kita sedang di krisis iklim, tapi kalau ditarik ke pemerintah pusat pun tidak ada sense of crisis, belum tercipta di tataran pemerintah," kata Adila.

Adila juga menyebut bahwa kebijakan pemerintah saat ini pun turut abai terhadap kondisi dan situasi iklim. 

"Jadinya tidak menciptakan sense of crisis hingga ke level-level bawahnya, termasuk pemda pun juga," ujarnya.

Lebih lanjut, Adila menilai bahwa pemerintah mesti lebih serius, bahkan ambisius dalam menangani krisis iklim demi mengurangi terjadi bencana banjir.

"Apalagi Indonesia, kita itu merupakan salah satu negara yang sangat rentan terhadap krisis iklim, bisa dilihat sekarang banjir di mana-mana," ucap Adila. "Perubahan kebijakan, komitmen dan pastinya komitmen itu diimplementasikan."

(dis/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER