LIPUTAN KHUSUS

Jejak Teror Jamaah Islamiyah, Bom Bali Hingga Marriott

CNN Indonesia
Jumat, 31 Des 2021 08:56 WIB
Bom rakitan alumni Afghanistan bukan ecek-ecek, karena terbukti memakan korban jiwa hingga ratusan orang dalam satu aksi peledakan.
Bom Bali I yang dilakukan anggota Jamaah Islamiyah alumni Afghanistan membuat 202 orang meninggal dunia (AFP/CHOO YOUN-KONG)

Jaringan Jamaah Islamiyah terutama alumni Afghanistan belum berhenti melakukan aksi teror pengeboman meski tengah diburu kepolisian usai peristiwa Bom Bali I. Setidaknya ada satu peledakan bom setiap tahun yang dilakukan mereka.

Bom Marriott 2003

Bom mobil di hotel JW Marriott, Jakarta meledak pada 5 Agustus 2003 pada pukul 12.45 dan 12.55 WIB. Bom dalam mobil yang dikemudikan Asmar Latin Sani tersebut membuat 12 orang meninggal dunia dan 150 orang lebih mengalami luka-luka.

Lokasi dipilih karena hotel tersebut identik dengan barat. Banyak pula turis yang menginap di sana. Setelah itu, negara-negara lain meminta warganya untuk menghindari hotel internasional di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hotel JW Marriott lalu ditutup selama lima minggu. Beberapa tahun sesudahnya, hotel yang sama kembali menjadi sasaran peledakan bom.

An Indonesian firefighter walks past the damaged JW Marriott Hotel in Jakarta 05 August 2003. An explosion tore through the luxury JW Marriott Hotel and several surrounding buildings in Jakarta's main business district on Tuesday. AFP PHOTO/CHOO YOUN-KONG (Photo by CHOO YOUN-KONG / AFP)Usai bom meledak di Hotel JW Marriott pada 2003, sejumlah negara tetangga meminta warganya di Indonesia untuk menjauhi hotel-hotel internasional di Jakarta (Photo by CHOO YOUN-KONG / AFP)

Bom Kedubes Australia 2004

Terjadi pada 9 September 2004. Bom mobil meledak di depan Kedutaan Besar Australia, Kuningan, Jakarta sekitar pukul 10.30 WIB.

Sedikitnya mengakibatkan 9 hingga 11 korban jiwa namun tidak ada warga negara Australia.

Bom Bali II 2005

Bom bunuh diri meledak di tiga lokasi, yaitu satu di Kuta dan dua di Jimbaran. Sedikitnya 23 orang tewas dan 196 orang luka-luka.

Meski tidak sebesar pada 2002 lalu, Bom Bali II tetap menjadi sorotan internasional. Setahun setelahnya, Dr. Azahari ditangkap karena terlibat dalam dua bom yang meledak di Bali.

Indonesian forensic experts search for evidance at a bomb blast scene in Jimbaran, on Bali island, 02 October 2005.  At least 26 people were killed after a series of bomb attacks on the Indonesian resort island of Bali and hundreds of others were injured as police are looking for three men suspected of involvement in the suicide blasts.  AFP PHOTO/Jewel SAMAD (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)Bom Bali II pada 2005 kembali membuat Indonesia menjadi sorotan internasional karena dinilai tidak aman dari serangan teroris (Photo by JEWEL SAMAD / AFP)

Bom Marriott-Ritz Carlton 2009

Hotel JW Marriott kembali menjadi sasaran peledakan bom Jamaah Islamiyah. Kali ini terjadi pada Jumat pagi, 17 Juli 2009.

Hotel Ritz Carlton pun turut menjadi sasaran di hari yang sama.

Sedikitnya 9 orang tewas termasuk dua pelak pengeboman. Sedikitnya 50 orang mengalami luka. Noordin M Top dituding sebagai dalang lalu diburu kepolisian.

Ada beberapa kasus peledakan bom lain yang dilakukan jaringan Jamaah Islamiyah. Namun tidak sebesar sebelumnya. Selain itu, sudah makin banyak anggota Jamaah Islamiyah alumni Afghanistan yang ditangkap, sehingga kekuatan mereka kian melemah.

Usai insaf, Ali Imron menjelaskan bahwa Jamaah Islamiyah memiliki dua misi, yaitu jangka panjang dan pendek. Misi jangka panjang adalah mendirikan negara Islam di Indonesia, sementara jangka pendek berupa jihad terhadap kelompok yang dianggap musuh.

An Indonesian policeman stands amongst the debris of a bomb blast at the Ritz-Carlton hotel in Jakarta on July 18, 2009. A Malaysian extremist wanted for a string of terror attacks has been named as the man most likely behind twin suicide bombings at luxury hotels in Indonesia which killed at least nine people. Police were studying explosives found in the suspects' Bom di depan hotel Ritz Carlton Jakarta pada 2009 merupakan aksi yang dilakukan oleh Jamaah Islamiyah (Photo by DITA ALANGKARA / POOL / AFP)

Dalam wawancara yang disiarkan kanal Youtube Damai Indonesia, Ali Imron mengamini bahwa sebenarnya aksi pengeboman tidak ada kaitannya dengan target mendirikan negara Islam.

Menurut dia, pengeboman terutama Bom Bali 1 adalah aksi yang dipaksakan Ali Gufron atau Muklas serta Hambali. Imam Samudra menjadi komandannya. Pada 2008, Imam Samudra dan Muklas dieksekusi mati, sementara Hambali ditangkap di Thailand lalu dipenjara di Guantanamo karena dituduh terlibat penyerangan gedung WTC di AS.

"Yang melakukan aksi-aksi itu ya kami Jamaah Islamiyah. Pengeboman itu bukan program Jamaah Islamiyah, tapi program oknum Jamaah Islamiyah yang dimotori Muklas dan Hambali sebagai senior saya di Afghanistan," kata Ali Imron.

Ada beberapa aksi pengeboman lain yang dilakukan oleh anggota Jamaah Islamiyah. Misalnya bom di Bursa Efek Jakarta 2000, Bom Plaza Atrium Senen 2001, Bom Tahun Baru 2002, dan beberapa teror lainnya.

(iam/mjo/bmw/gil)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER