Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan masih banyak kabupaten/kota di Indonesia yang capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertamanya kurang dari 50 persen.
Luhut mengatakan dua di antara daerah itu merupakan kabupaten/kota yang ada di Jawa-Bali. Namun, dia tak menyatakan lugas nama dua daerah tersebut.
Selain itu, Luhut mengatakan setidaknya masih ada belasan juta orang di Jawa Bali yang belum terlindung vaksin tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih ada 13,6 juta orang di Jawa Bali, 9 persen yang belum terlindungi. Jadi angka [belum divaksin] tidak kecil," kata Luhut dalam konferensi pers secara daring, Senin (10/1) petang.
Ia menyebut, pemerintah akan mendorong vaksinasi dosis satu bisa lebih cepat lagi. Sebab, banyak kasus Covid-19 varian Delta menyerang warga yang belum mendapatkan suntikan vaksin.
"Kita ketahui banyak yang kena Delta yang belum divaksin," ucap Luhut.
Selain itu, ia juga mengingatkan kepada warga yang sudah mendapatkan vaksin dan antibodi karena pernah terinfeksi untuk tetap waspada. Palagi, ada varian baru yaitu Omicron.
"Kita harus hati hati meskipun antibodi tinggi, baik vaksinasi atau infeksi sebelumnya," kata dia.
"Perlu saya tegaskan sistem kesehatan kita cukup siap hadapi varian baru yang ancam kehidupan kita. Namun langkah preventif kunci utama kita hindar ancaman ini," imbuhnya.
Dalam konferensi pers yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan bahwa Indonesia saat ini berada di peringkat 4 dunia terkait capaian vaksinasi Covid-19.
"Alhamdulillah minggu ini Indonesia berhasil naik ke peringkat keempat dunia melampaui Brazil dari sisi jumlah rakyat yang divaksin," kata Budi.
Budi menyebut saat ini sudah ada 169 juta rakyat Indonesia yang telah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Jumlah ini melampaui Brazil yang mencatat telah melakukan vaksinasi terhadap 166 juta warganya.
Disampaikan Budi, sebagai peringkat keempat, Indonesia berada di bawah China yang telah memvaksin 1,2 miliar warga, India sebanyak 880 juta warga, dan Amerika Serikat sebanyak 246 juta.
"Status per kemarin jumlah vaksiansi yang diberikan 288 juta dosis untuk sekitar 170 juta dari dosis pertama dan 116 juta dosis kedua," ujar mantan Wamen BUMN tersebut.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa saat ini hampir semua provinsi telah mencapai target 70 persen untuk vaksinasi Covid-19.
Dengan demikian, kata Budi, tinggal lima provinsi di Indonesia yang tingkat vaksinasinya masih di bawah 70 persen.
"Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Barat, dan Papua," ucap Budi.
Baca halaman selanjutnya perkembangan Covid di Kota Bandung dan Semarang.
Setelah sempat mengalami nihil kasus covid selama beberapa hari, kasus covid baru kembali muncul di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut saat ini ada 18 kasus baru covid-19 yang muncul dari klaster perkantoran. Oleh Hendrar, 18 kasus baru tersebut terdiri dari 11 orang warga Semarang dan 7 warga luar ibu kota Jawa Tengah itu.
"Hari ini ada laporan kasus baru, 18 kasus covid. Itu terjadi di klaster perkantoran di kawasan Pelabuhan. Jadi ada yang mengeluh, kita tracing ternyata muncul kasusnya. 11 orang warga Semarang, 7 orang warga luar Semarang," ungkap Hendrar usai meresmikan kantor Inspektorat kompleks Balai Kota Semarang, Senin (10/1).
Dari 18 kasus baru yang muncul tersebut, pihak Dinas Kesehatan Kota Semarang masih melakukan pemeriksaan mendalam apakah ada yang tergolong Omicron atau tidak.
"Ini lagi diperiksa Dinas Kesehatan. Semoga saja tidak ada", tambah Hendrar.
Kota Semarang sendiri sejak awal November 2021 telah berstatus level 1 seiring minimnya angka kasus covid-19. Bahkan selama beberapa hari, terdapat nihil kasus yang ditandai tidak adanya pasien covid-19 di Rumah Sakit ataupun tempat isolasi.
Namun, pada awal Januari 2022 lalu, Kota Semarang statusnya bergeser menjadi level 2 karena merupakan wilayah aglomerasi.
Dinkes Klaim Belum Ada Kasus Omicron di Kota Bandung
Diketahui per hari ini, Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan Indonesia sudah mendeteksi total 414 kasus Covid-19 varian Omicron sejak akhir tahun lalu.
Di satu sisi, saat dikonfirmasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memastikan hingga saat ini belum ada warganya yang terpapar varian Omicron dan dirawat.
Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani, berdasarkan rapat terakhir pemangku kebijakan akhir pekan lalu, memang ada sejumlah orang yang terpapar Omicron di Jawa Barat. Namun tak ada satupun dari Bandung.
"Tidak ada kota Bandung. Tapi kita tetap harus waspada dan tidak panik," kata dia, Senin (10/1).
Meski belum ada warganya yang terinfeksi varian Omicron, Ahyani tetap mengingatkan masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi jika belum.
Selain itu, kegiatan tetap harus dikurangi khususnya yang bisa menimbulkan kerumunan.
"Tahan mobilitas dan interaksi yang tidak perlu. Semua waspada, jangan panik," ujarnya.
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa Indonesia sudah mendeteksi total 414 kasus Covid-19 varian Omicron sejak akhir tahun lalu. Mayoritas kasus berasal dari Turki dan Arab Saudi.
Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan bahwa angka total itu terdiri dari 136 kasus yang terdeteksi pada Desember 2021 ditambah 278 infeksi sejak awal tahun ini.
"Sebagian besar kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri, karena itu masyarakat diharapkan menunda dahulu jika ingin pergi ke luar negeri," ujar Nadia dalam keterangan tertulis yang dikutip kantor berita Antara, Minggu (9/1).
Nadia kemudian mengungkap bahwa kasus penularan Omicron paling banyak berasal dari pelaku perjalanan yang tiba dari Turki dan Arab Saudi.
Menurut Nadia, kebanyakan orang yang tertular Covid-19 varian Omicron sudah vaksin lengkap. Ia pun menekankan bahwa vaksinasi harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.