Polisi Tunggu Bukti Dugaan Penyiraman Air Keras Gadis Makassar

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jan 2022 01:40 WIB
Polisi meminta keluarga gadis Makassar, RN (15), memberikan bukti terkait dugaan penyiraman air keras dan human trafficking yang dialami korban.
Ilustrasi kepolisian. Polisi meminta keluarga gadis Makassar, RN (15), memberikan bukti terkait dugaan penyiraman air keras dan human trafficking yang dialami korban. (Foto: Istockphoto/ Mbbirdy)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi meminta keluarga gadis Makassar, RN (15), untuk memberikan bukti terkait dugaan penyiraman air keras dan human trafficking yang dialami korban. Kapolsek Panakkukang Kompol Andi Surya Ali mengatakan pihaknya masih menantikan bukti dari keluarga.

"Apabila keluarga korban punya bukti terkait dugaan penyiraman air keras dan dugaan perdagangan manusia bisa langsung serahkan ke Polsek," kata Kompol Andi Ali Surya, Senin (10/1).

"Nanti kami siap fasilitasi ke Unit PPA Polrestabes Makassar untuk dilakukan penyelidikan dugaan," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andi Ali Surya mengatakan pihaknya saat ini melakukan penanganan terhadap korban, RN, terkait peristiwa tersengat listrik yang terjadi November 2021.

RN tersengat arus listrik saat berada di lantai 3 kos di Jalan Baiturrahman, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada November 2021. Saat ini, RN masih menjalani perawatan medis di RSUD Daya Makassar akibat luka bakar dan pemulihan psikologinya.

"Kami hanya menangani laporan warga yang tersengat listrik dan berdasarkan hasil visumnya korban mengalami luka bakar akibat tersengat listrik. Kami juga telah memeriksa tiga orang saksi yang ada di lokasi kejadian," ungkapnya.

Meski demikian, kata Andi Surya Ali, pihaknya tetap menanti keluarga korban memberikan bukti-bukti terkait dugaan penyiraman air keras dan dugaan human trafficking ke pihak kepolisian.

"Kalau ada buktinya kami harap segera diberikan agar kasus ini dapat titik terangnya," ucapnya.

Sebelumnya, seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) inisial, RN (15) dikabarkan menjadi korban penganiayaan yang diduga enam orang rekannya dengan menyiramkan air keras ke seluruh badan hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Tante korban, Tini, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi. Ia mengatakan, korban saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

"Kejadiannya itu sudah terjadi sekitar dua atau tiga hari lalu. Korban masih di rumah sakit," kata Tini kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/1).

Terpisah, Kepala Dinas PPA Makassar, Achi Sulaiman pada Jumat (7/1) mengatakan, kasus tersebut ditangani setelah mendapatkan laporan warga.

Achi menduga kejadian tersebut merupakan penjualan manusia. Hal itu dikarenakan anak-anak tersebut diperkirakan dibawa di Kabupaten Sidrap. Namun, tidak berhasil.

Saat ini, kata Achi, pihaknya akan fokus melakukan pendampingan dari sisi kesehatan korban akibat luka bakar dan perbaikan kondisi psikologisnya.

Namun, Achi juga memastikan Dinas PPA Makassar akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengungkap fakta sebenarnya atas kejadian yang menimpa korban.

(mir/tim)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER