Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menargetkan kurang lebih 1.083.000 warganya sebagai penerima booster vaksin Covid-19.
"Itu data kita, KTP DIY saja," kata Ketua Satgas Percepatan Vaksinasi DIY Sumadi di sela pelaksanaan kick off booster vaksin di Jogja Expo Center, Bantul, Kamis (13/1).
Adapun mereka yang masuk sebagai sasaran ini telah dinyatakan memenuhi syarat sebagai penerima booster vaksin. Antara lain, masuk kategori kelompok rentan, petugas pelayanan publik, serta tenaga pendidik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Sumadi menambahkan, sasaran booster vaksin adalah mereka yang telah menerima dosis lengkap rentang enam bulan.
"Yang sudah 6 bulan, sampai nanti (interval) 4 minggunya itu data kami 1.083.000 sekian, itu campur (kalangan). Tapi prioritas kita lansia dulu," papar Sumadi.
Menilik data Pemda DIY, tercatat total 2.879.699 jiwa sebagai penerima vaksin Covid-19. Untuk dosis pertama telah tersalurkan sebanyak 99,01 persen dan 89,95 persen untuk dosis kedua per 12 Januari 2022.
Khusus lansia, dari total sasaran 472.852 jiwa telah terpenuhi 82,20 persen untuk dosis pertama dan 72,14 persen untuk dosis kedua. Sedangkan petugas pelayanan publik, dari sebanyak 334.745 total sasaran, terhitung 196,80 persen telah menerima dosis 1 dan 186,31 persen mendapat dosis 2.
Sementara pelaksanaan kick off penyuntikan booster vaksin di JEC ini berlangsung mulai Kamis ini sampai tiga hari ke depan. Ditargetkan tersalurkan 1.500 dosis lebih per harinya.
"Ya target kita 3 hari ini lima ribu, walaupun kami alokasi (dosis) sehari 1.500," kata Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie di JEC.
![]() |
Jenis booster vaksin yang diberikan, menurut Pembajun, adalah Pfizer serta AstraZeneca yang jatuh memasuki kadaluwarsa akhir bulan Januari 2022 ini.
"AstraZeneca kita itu expired 21 Januari, itu kalau nggak dikebut kita nggak akan kekejar. Kita nggak mau ada vaksin yang kemudian expired di DIY," kata Pembajun.
Pembajun menerangkan ada sekitar 30 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang kadaluwarsa pada 21 Januari nanti. Agar tak terbuang percuma, petugas pelayanan publik dan tenaga pengajar turut dimasukkan ke dalam skala prioritas pemberian booster vaksin ini.
"Karena ASN itu lebih mudah digerakkan (ketimbang kelompok rentan)," sebutnya.
Pelayanan reguler booster vaksin nantinya diberikan melalui puskesmas atau rumah sakit milik pemerintah maupun sentra khusus vaksinasi. Pemda DIY bersifat mendukung pelaksanaan vaksinasi oleh kabupaten/kota.
"Ketersediaan vaksin sampai akhir bulan aman. Tapi yang kita minta primernya Sinovac dulu, yang AstraZeneca bulan depan. Tapi Pfizer sama AstraZeneca kali ini setengah dosis per orang," pungkasnya.
(hyg, kum/kid)