Setneg soal Kasus Gibran-Kaesang: Jokowi Tak Berpikir Perkaya Keluarga

CNN Indonesia
Sabtu, 15 Jan 2022 19:43 WIB
Staf Khusus Mensesneg Faldo Maldini mengklaim Presiden Jokowi tidak pernah berniat dan berpikir untuk memanfaatkan instrumen negara guna memperkaya diri.
Stafsus Mensesneg Faldo Maldini menjawab isu korupsi dan pencucian uang terkait dua putra Presiden Jokowi. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara, Faldo Maldini, menyatakan Presiden Joko Widodo tidak pernah berpikir untuk memanfaatkan instrumen negara guna memperkaya keluarga.

Hal itu disampaikan merespons langkah Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun yang melaporkan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, ke KPK atas dugaan korupsi dan pencucian uang.

"Tidak ada sedikit pun pikiran dari Pak Jokowi untuk memperkaya diri, keluarga, melalui instrumen negara," ujar Faldo dalam agenda diskusi di Jakarta, Sabtu (15/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, Faldo menyerahkan sepenuhnya hal itu ke mekanisme hukum.

"Jika terbukti, kita lihat bagaimana mekanisme hukumnya. Namun, jika tidak terbukti, kita anggap saja ini ada bunga-bunga yang akan mekar jelang tahun-tahun politik," kata Faldo yang juga merupakan politikus PSI tersebut.

"Kita tunggu di APH (Aparat Penegak Hukum) ya, terlepas dari itu tidak ada sedikit pun pikiran dari pak Jokowi untuk memperkaya diri keluarga melalui instrumen negara," pungkasnya.

Sebelumnya, Dosen UNJ yang juga merupakan aktivis '98, Ubedilah Badrun, melaporkan Gibran dan Kaesang ke KPK atas dugaan korupsi dan pencucian uang. Laporan tersebut terkait dengan relasi bisnis kedua putra Jokowi tersebut dengan PT SM.

Gibran yang saat ini menjabat Wali Kota Solo mengaku tidak mempermasalahkan laporan tersebut. Ia menyatakan siap memberi keterangan apabila dipanggil KPK.

"Dilaporkan ya silakan dilaporkan. Kalau salah ya kami siap," ucap dia.

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengaku tidak tahu-menahu duduk kasus yang diperkarakan. Sejak mencalonkan diri sebagai Wali Kota Solo di tahun 2019 lalu, Gibran melimpahkan urusan bisnis kepada adiknya, Kaesang Pangarep.

"Masalah pembakaran hutan nanti takon (tanya) Kaesang wae (saja)," katanya.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis CNNIndonesia.com belum mendapatkan pernyataan dari Kaesang terkait pelaporan di KPK tersebut.

Masalah Saham

Terkait laporannya ke KPK, Ubedilah mempertanyakan pembelian saham Rp92,24 miliar perusahaan makanan beku (frozen food) PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) oleh Kaesang melalui PT Harapan Kita Bangsa (GK Hebat).

Menurut dia, pembelian saham tersebut terjadi tak lama setelah ada kerja sama antara Kaesang dan Gibran dengan salah seorang anak petinggi grup PT SM berinisial AP.

"November tahun lalu ramai, ada anak muda dengan perusahaan yang belum lama dibentuk beli saham di bursa efek 188 juta lembar. Semua orang bertanya-tanya, bahkan ada yang minta Pak Presiden menjelaskan. Hampir 4 bulan enggak ada jawaban. Rasa penasaran membuat saya menelusuri banyak hal," ujar Ubed dalam agenda diskusi di Jakarta, Sabtu (15/1).

Kaesang melalui GK Hebat membeli 8 persen saham perusahaan makanan beku PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP). Harga belinya Rp490 per saham atau senilai total Rp92,24 miliar.

Putra bungsu Presiden Jokowi itu memborong 188.240.000 lembar saham dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan pada 8 November 2021.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Awal Mula Masalah Investasi Gibran-Kaesang

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER