Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan implementasi nilai-nilai Pancasila berhasil membawa Indonesia melewati kondisi darurat lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada pertengahan 2021.
Jokowi mengatakan kasus positif Covid-19 pernah mencapai 56 ribu orang per hari pada Juli 2021. Namun, kini kasus Covid-19 hanya bertambah pada 100 per hari.
Lihat Juga : |
"Covid-19 yang muncul di bulan Mei-Juli yang menyebabkan kengerian di mana pun, lorong rumah sakit penuh, utamanya terjadi di Jawa-Bali. Saya ingat, saat itu (kasus harian) 56 ribu dan kami bersyukur kemarin berada di angka 100," kata Jokowi saat menghadiri Dies Natalis ke-67 Universitas Parahyangan, Bandung, Senin (17/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa kita bisa menurunkan drastis dari 56 ribu ke angka 100? Karena kita memiliki gotong royong, Pancasila kita dari situ," ujarnya menambahkan.
Mantan wali kota Solo itu menyatakan selama pandemi Covid-19 masyarakat saling membantu satu sama lain. Masyarakat yang berkecukupan di desa hingga tingkat RW, masih bersedia untuk meminjamkan fasilitas untuk ruang isolasi warga lainnya.
"Yang punya, mau memberi sembako kepada yang kesusahan dan itu saya lihat betul implementasi dari Pancasila itu ada. Pancasila masih kuat sekarang, kegotongroyongan kita itu yang tidak dimiliki negara lain," ujarnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan angka vaksinasi Covid-19 saat ini sudah mencapai 70 persen di 30 provinsi atau sudah 297 juta orang yang disuntik vaksin.
"Menyuntikkan 297 juta kali ke-17 ribu pulau, 500 kabupaten dan kota, 34 provinsi bukan barang yang mudah. Ada yang harus naik perahu," katanya.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu mengapresiasi kinerja masyarakat, para relawan, hingga TNI dan Polri yang bekerja keras selama pandemi hingga melaksanakan program vaksinasi Covid-19.
"Saya sangat mengapresiasi TNI Polri yang memberi dukungan penuh dalam rangka vaksinasi, dan kita ini vaksinasinya nomor empat di dunia," ujarnya.