6 Warga Bandung Terkonfirmasi Omicron, Imigrasi Tunggu Arahan Satgas

CNN Indonesia
Kamis, 20 Jan 2022 03:40 WIB
Kabid Dinkes Kota Bandung mengatakan pasien positif Omicron itu kemungkinan besar tertular dari transmisi lokal.
Petugas kesehatan melakukan tes usap COVID-19 kepada seorang warga saat tes massal di Kelurahan Krukut, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (10/1/2022). (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan Indonesia rampung memproduksi reagen khusus untuk pemeriksaan S Gene Target Failure (SGTF) guna mendeteksi varian SARS-CoV-2 atau varian Omicron di Indonesia pada akhir Januari 2022.

Beda tes PCR biasa dengan tes PCR SGTF terletak pada kit reagen khusus yang dibutuhkan untuk SGTF. Lantaran teknik SGTF adalah fokus pada area genome varian Omicron yang kehilangan atau delesi beberapa huruf genetik di gen S (spike). Sementara umumnya pemeriksaan hanya kepada gen N dan gen ORF.

"Kita sekarang sudah ada variasi tes PCR yang namanya SGTF, yang bisa mendeteksi mutasi tertentu yang unik Omicron. Nah itu sekarang sudah kita siapkan, mudah-mudahan bisa selesai produksinya akhir bulan ini," kata Budi dikutip dari kanal YouTube Komisi IX DPR RI Channel, Rabu (19/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi melanjutkan, nantinya tes SGTF buatan dalam negeri ini akan disebar di seluruh Indonesia. Namun, ia mengingatkan bahwa SGTF ini sifatnya hanya sebagai marker.

Hasil pemeriksaan SGTF masih berstatus probable belum terkonfirmasi positif, sehingga harus divalidasi kembali menggunakan tes Whole Genome Sequences (WGS). Namun demikian, setidaknya kasus probable Omicron tersebut telah dipantau dan dikarantina. Namun, SGTF juga memiliki keunggulan hasil pemeriksaan yang cepat antara 4-6 jam.

"PCR (SGTF) 4-6 jam, kalau tes variannya itu mesti pakai WGS, ada di 12 laboratorium, sekali tes 1 reagen Rp5-6 juta," kata dia.

Kementerian Kesehatan sebelumnya mengumumkan kasus varian Omicron di Indonesia kian mengalami peningkatan, per 17 Januari bertambah menjadi 840 kasus. Temuan ratusan kasus itu diidentifikasi Kemenkes selama sekitar sebulan saja.

Dari 840 kasus Omicron tersebut, 609 merupakan kasus dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Kemudian 172 kasus transmisi lokal, dan 57 lainnya masih diteliti sumber penularannya.

(hyg, yla, khr/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER