Ma'ruf Amin: Citra Islam Dirampas Kelompok yang Pakai Kekerasan

CNN Indonesia
Selasa, 25 Jan 2022 20:45 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan citra Islam yang mulia telah dirampas segelintir orang untuk membenarkan kekerasan. (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan citra Islam yang mulia telah dirampas segelintir orang untuk membenarkan kekerasan. Ma'ruf menyebut tindakan ini membuat banyak pihak mengidentikkan Islam dengan aksi ekstremisme.

"Citra Islam yang mulia telah dirampas oleh segelintir orang yang mengatasnamakan Islam untuk membenarkan kekerasan yang dilakukannya," kata Ma'ruf dalam sebuah webinar yang digelar organisasi Infid, Selasa (25/1).

Ma'ruf tak menyebut siapa pihak yang telah mencoreng Islam dengan tindakan kekerasan tersebut. Ia hanya mengatakan suara mereka nyaring di dunia internasional dan kerap mendapatkan sorotan dan perhatian.

"Diperparah dengan sebaran berita di berbagai platform media," katanya.

Lebih lanjut, Ma'ruf tak membantah marak terjadi Islamophobia di berbagai belahan dunia. Islamophobia merujuk pada istilah ketakutan dan kebencian kepada Islam. Sehingga, tak jarang pula umat Islam mendapatkan perlakuan diskriminatif dan rasialis di berbagai negara.

Islamophobia, lanjut Ma'ruf, juga muncul akibat kesalahpahaman terhadap Islam serta generalisasi terhadap perbuatan sekelompok kecil orang yang mengatasnamakan Islam.

"Padahal sesungguhnya mereka itu bukan representasi umat Islam dan bukan cerminan dari ajaran Islam," kata dia.

Melihat hal itu, Ma'ruf menyerukan agar umat Islam bisa bersama-sama memikul pekerjaan besar untuk menjadi cerminan Islam yang moderat, bersahabat, dan toleran.

Ia pun bersyukur Indonesia diakui keberhasilannya dalam mengelola perbedaan. Ma'ruf mengklaim Indonesia kerap diminta berbagi pengalaman tentang toleransi antar-umat beragama.

"Tidak hanya itu, kita juga harus menjadi umat Islam yang maju dan berdaya," katanya.

(rzr/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK