Sedikitnya 20 unit truk penambang pasir dilaporkan terjebak banjir lahar dingin di Kali Boyong, daerah lereng Gunung Merapi, Ngepring, Pakem, Sleman, DIY, Kamis (3/2) sore.
"Ada 20-an truk, mungkin lebih," kata Kabid Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro saat dihubungi.
Bambang mengatakan banjir lahar dingin yang disebabkan tingginya intensitas hujan membuat puluhan truk tersebut terjebak sejak pukul 13.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Truk yang baru menambang ini mungkin kurang waspada atau bagaimana, baru sempat ngisi antrian pasir sehingga karena panjangnya antrian, (truk) enggak sempat lari jadi terjebak," ujarnya.
Bambang memastikan peristiwa ini tak sampai menimbulkan korban jiwa. Para penambang pasir termasuk sopir truk masih sempat lari meninggalkan kendaraannya.
"(Truk) masih stuck karena mau keluar kan antri to untuk naik itu kan. Antrenya panjang gitu," katanya.
Menurut Bambang, petugas dari jajaran Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sleman dan Sarlinmas telah berada di lokasi saat ini. Upaya evakuasi kendaraan masih akan menunggu aliran lahar dingin mereda.
Tak menutup kemungkinan proses evakuasi akan mengerahkan alat berat, seperti crane guna mendorong truk naik ke atas atau keluar dari daerah aliran sungai.
"Karena satu meteran mungkin itu terjebaknya. Rata-rata segitu kedalaman," ujarnya.
Lebih jauh, pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap waspada dengan segala aktivitas Gunung Merapi. Para penambang diminta tak keras kepala mengambil pasir di kala cuaca yang diprediksi akan mengalami hujan deras.
"Kedua ada paguyuban penambang, mungkin yang dikoordinir oleh masyarakat setempat, ada radio komunikasi, ada yang memantau. Harus ada yang memantau di atas. Edukasi itu kita sampaikan sudah sebetulnya," katanya.
(kum/fra)