UPDATE CORONA 3 FEBRUARI 2022

Rangkuman Covid: Positif per Hari Tembus 27 Ribu, 324 Anak RI Omicron

khr | CNN Indonesia
Kamis, 03 Feb 2022 19:15 WIB
Berikut peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, Kamis (3/2).
Ilustrasi penanggulangan Covid-19 di Indonesia. (CNNIndonesia/Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus konfirmasi positif virus corona (Covid-19) mulai mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir, dan bahkan tembus 27 ribu lebih pada hari ini. Peningkatan itu ditengarai akibat persebaran varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau varian Omicron.

Varian yang pertama kali diidentifikasi di Indonesia pada 15 Desember 2021 itu ternyata juga rawan menyerang golongan usia anak-anak, serta lansia.

CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wamenkes Prediksi Puncak Covid-19 RI Bisa 150 Kasus Sehari

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menyatakan ada potensi jumlah penambahan kasus virus corona harian di Indonesia mencapai 100-150 ribu kasus imbas dari penyebaran varian Omicron.

Prediksi itu menurutnya mungkin terjadi lantaran temuan kasus Covid-19 khususnya varian Omicron di sejumlah negara lain bersifat eksponensial. Ia menambahkan, jumlah penambahan Covid-19 akibat varian Omicron ini akan lebih tinggi ketimbang varian-varian sebelumnya.

"Kita mungkin akan lebih sedikit tinggi dibandingkan saat puncak Delta kemarin. Kalau kemarin sampai 57 ribu kasus perhari, mungkin ini sekarang sekitar ada 100-150 ribu kasus per hari. Tapi itu tergantung dari protokol kesehatan masyarakat," kata Dante, Kamis (3/2). 

Covid-19 Harian Melonjak Tembus 27 Ribu

Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Kamis (3/2) mencatatkan terdapat penambahan kasus Covid-19 baru sebanyak 27.197 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 5.993 kasus, dan 38 kasus meninggal baru.

Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.414.483 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di Indonesia sejak 2 Maret 2020. Dari jumlah itu sebanyak 4.154.797 orang dinyatakan pulih, 115.275 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 144.411 orang lainnya meninggal dunia.

Kasus Omicron di RI Tembus 3.161 Orang

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat penambahan kasus varian Omicron di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan sejak pertama kali diidentifikasi di Indonesia 15 Desember 2021 lalu.

Berdasarkan data per 3 Januari 2022, kasus Omicron sudah mencapai 3.161 kasus, meningkat sebanyak 181 kasus dibandingkan laporan data pada Rabu (2/2) kemarin.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut kendati mayoritas kasus berasal dari Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN). Namun, temuan kasus transmisi lokal juga mulai mengalami peningkatan, artinya Omicron sudah cukup menyebar di komunitas.

"Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 3.161. Terdiri dari PPLN 1.661 orang, transmisi lokal atau no-PPLN 1.247 orang, dan masih penyelidikan epidemiologi 253 orang," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).

324 Anak di Indonesia Terpapar Omicron

Kemenkes mencatat setidaknya 324 anak-anak di Indonesia dikonfirmasi terinfeksi virus corona dengan varian Omicron. Namun demikian, ratusan anak itu dilaporkan tidak mengalami perburukan gejala.

Direktur P2PML Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menambahkan, 324 anak itu dinilai tidak disertai gejala lantaran telah menerima suntikan vaksinasi Covid-19.

"Iya, 324 anak di Indonesia terpapar Omicron," kata Nadia kepada CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).

Luhut Tolak Pengajuan Anies Setop PTM di DKI

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan telah merespons permintaan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menghentikan sementara pembelajaran tatap muka (PTM).

Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, mengatakan, pemerintah pusat tak bisa menghentikan PTM terbatas. Menurut dia, pelaksanaan PTM penting bagi pendidikan siswa.

"Jika sektor lainnya bisa dibuka pemerintah daerah secara maksimal, maka kami harapkan PTM terbatas dapat juga diperlakukan sama, karena pendidikan memiliki tingkat urgensi yang sama pentingnya," kata Jodi saat dihubungi, Kamis (3/2).

Jodi mengatakan, pemerintah pusat sebetulnya mendukung segala inisiatif yang diajukan oleh pemerintah daerah untuk menurunkan kasus positif Covid-19. Namun, inisiatif itu juga harus konsisten dan menggunakan pendekatan yang non-diskriminatif.

Kemendikbud: PTM Bisa Lanjut 50 Persen untuk PPKM Level 2

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER