Tragedi Jamban Yeni Rosita, Siluet Kemiskinan Jakarta di Ciliwung

Tohirin | CNN Indonesia
Senin, 07 Feb 2022 20:10 WIB
Keadaan di bantaran Sungai Ciliwung jauh dari nuansa metropolitan. Ada warga tewas akibat hanyut gara-gara terperosok di rumahnya.
Bantaran Kali Ciliwung, Jakarta masih ditinggali sejumlah warga (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Gang itu kini menjadi jalan buntu setelah ditutup karena sebuah insiden yang melibatkan para pengedar narkoba. Sekitar 500 meter menuju rumah Iwan tampak bangunan bedeng berhimpitan dan membelakangi aliran Sungai Ciliwung. Tak ubahnya seperti rumah Iwan.

Karena posisi itu pula, hampir sebagian rumah di area tersebut masih memanfaatkan aliran Sungai Ciliwung sebagai buang hajat sehari-hari warga.

Sebagian besar kamar mandi di rumah warga Jalan Slamet Riady 4 terhubung langsung dengan aliran sungai. Posisinya berada di atas dan menggantung sehingga praktis mereka tak memiliki toilet, umumnya rumah-rumah yang jauh dari aliran sungai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan Slamet Riyadi 4

Jalan Slamet Riyadi 4 bukan nama baru bagi warga Ibu Kota, terutama warga Matraman, Jakarta Timur. Selama ini, Jalan Slamet Riyadi 4 dikenal sebagai kampung narkoba dan diakui oleh warga setempat, Alan (42).

"Slamet Riady 4 jadi tercemar. Banyak generasi-generasi muda tuh banyak nganggur di sini. Karena black list dikenalnya kampung narkoba," kata dia, Minggu (6/2).

Alan ingat peristiwa pada 2016, saat seorang anggota kepolisian bernama Bripka Taufik tewas saat menggerebek sebuah rumah yang dipakai untuk pesta narkoba. Terjadi pada 18 Januari 2016 lalu.

Kala itu, aparat mendapati tiga orang tengah pesta sabu. Saat hendak mengamankan barang bukti, datang 15 orang ke dalam rumah dan menghabisi polisi dengan senjata tajam.

Dalam penyerangan itu, sejumlah polisi menceburkan diri ke Sungai Ciliwung karena terdesak. Satu orang dinyatakan tewas usai sempat hilang.

Kini, jalan Slamet Riyadi 4 yang menghubungkan kawasan Berlan ditutup. Menurut Alan, orang-orang dari Berlan itu yang kerap menjadikan Jalan Slamet Riyadi 4 sebagai tempat transaksi narkoba.

Wacana Penggusuran

Wacana penggusuran pemukiman warga di Jalan Slamet Riyadi 4 bukan barang baru. Telah santer di telinga warga sejak masa Gubernur Ali Sadikin sejak akhir tahun 60-an.

Wacana itu semakin menguat pada 2016, seiring program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di bawah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ingin melakukan revitalisasi sungai Ciliwung karena dianggap sebagai biang kerok banjir di Ibu Kota.

Sejumlah wilayah di Kecamatan Matraman, termasuk Kelurahan Kebon Manggis, masuk dalam daftar 82 wilayah di Jakarta Timur yang akan digusur. Namun, hingga kini puluhan rumah warga di area sekitar masih berdiri kokoh.

Pelaksana Tugas Dinas Perumahan DKI Jakarta, Sarjoko mengaku kini telah mengantongi daftar wilayah yang akan ditertibkan seiring wacana revitalisasi sungai Ciliwung.

Hasil pendataan sementara, total 427 KK yang masuk daftar penertiban. Jumlah itu seluruhnya berada di kawasan Jakarta Selatan. Sementara di Jakarta Timur, dia berkata prosesnya saat ini masih berlangsung.

"Data dari Walikota Jaksel sebanyak 427 KK, sedangkan data dari Walikota Jaktim masih dalam proses," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/2).

Sarjoko tak bisa memastikan kapan data susulan daftar wilayah yang akan ditertibkan itu akan ia terima. Termasuk rencana eksekusi penertiban tersebut.

Dia juga belum memastikan tempat relokasi yang akan digunakan bagi warga korban terdampak nantinya. Menurut dia, hal itu saat ini masih dalam proses pembahasan dengan dinas Sumber Daya Air.

"Namun demikian untuk pelaksanaan pemindahannya, perlu dikoordinasikan dulu dengan Dinas Sumber Daya Air untuk sinkronisasi waktunya," kata Sarjoko.

Usai kejadian jamban yang memakan korban seperti Yeni Rosita, bisa jadi aksi penggusuran mulai mendekat. Perlahan namun pasti.

(bmw)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER