Polri: Warga Wadas yang Ditangkap Sudah Pulang ke Keluarga

CNN Indonesia
Rabu, 09 Feb 2022 16:13 WIB
Polri menyatakan seluruh warga yang ditangkap selama proses pengamanan pengukuran lahan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, telah pulang ke keluarga. (Detikcom/Rinto Heksantoro)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polri menyatakan seluruh warga yang ditangkap selama proses pengamanan pengukuran lahan proyek Bendungan Bener di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah telah pulang ke keluarga masing-masing.

"Saat ini, beberapa warga yang diamankan karena sesuatu hal saat ini semuanya sudah dikembalikan keluarganya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (9/2).

Ramadhan mengklaim aparat kepolisian tak melakukan kekerasan terhadap para warga Desa Wadas saat mengawal tim BPN dalam mengukur lahan tersebut. Ia menyebut kegiatan berjalan dengan lancar dan kondusif.

"Seluruh tim pengukur dan tim Satgas pengamanan pada pukul 17.00 WIB meninggalkan area Desa Wadas dengan lengkap dan aman," ujarnya.

Menurut Ramadhan, dari puluhan warga yang ditangkap tersebut ada satu yang terkonfirmasi positif Covid-19. Warga tersebut tengah menjalani isolasi dan belum diizinkan pulang.

"Sehingga menjalani isolasi terpusat," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta Julian Duwi Prasetia mengatakan 67 warga Desa Wadas, Purworejo, yang ditangkap segera bebas. Mereka saat ini tengah membuatan berita acara pelepasan.

Julian mengatakan bahwa beberapa warga yang telah selesai menandatangani berita acara pelepasan sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah masing-masing di Desa Wadas.

"Nah ini sebagian sudah mulai naik kendaraan untuk pulang ke Wadas," katanya pada CNNIndonesia.com, Rabu (9/2).

Pada Selasa (8/2) kemarin, ribuan aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan untuk mengawal pengukuran lahan untuk proyek bendungan tersebut di Desa Wadas.

Aparat tak hanya mengawal tetapi juga menangkap warga yang dinilai memprovokasi. Setidaknya 64 warga yang ditangkap. Beberapa di antaranya merupakan anak-anak dan orang lanjut usia.

Berbagai elemen masyarakat sipil, seperti PBNU, Muhammadiyah hingga KontraS mengkritik keras tindakan kepolisian.

(mjo/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK