Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh menerapkan perkuliahan daring kembali usai 60 mahasiswa terpapar Covid-19. Senada, SMP Negeri 8 di Makassar menyudahi masa pembelajaran tatap muka (PTM) akibat Corona.
Rektor USK Samsul Rizal mengatakan hal itu diketahui usai 102 mahasiswa yang tinggal di asrama kampus tersebut dites swab.
"Dari 102 orang mahasiswa yang kita tracing di asrama, hasilnya 60 orang positif Covid," kata Samsul saat dikonfirmasi, Rabu (9/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, semua mahasiswa yang positif tersebut sudah dikarantina di asrama mahasiswa dengan blok terpisah. Tim Kesehatan USK juga terus memantau kondisi kesehatan mereka.
Lihat Juga : |
USK pun menetapkan beberapa kebijakan untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan kampus. Di antaranya, perkuliahan dan seminar/sejenisnya dialihkan sepenuhnya secara daring.
"Ini adalah upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Saya memahami ini tidaklah mudah, tapi keputusan ini adalah untuk kesehatan dan keselamatan kita bersama," ujarnya.
Selain itu, kegiatan praktikum/skill lab/penelitian lab/sejenisnya dilaksanakan secara luring dengan protokol kesehatan Covid-19 yang ketat dan kapasitas 50 persen.
Lalu, USK juga membatasi kehadiran tenaga kependidikannya maksimal 75 persen. Semua kegiatan kemahasiswaan di luar kampus juga tidak diizinkan sementara. Sedangkan kegiatan di dalam kampus, masih dapat dilaksanakan jika dilakukan secara daring.
"Keputusan ini berlaku sampai tanggal 20 Februari 2022, dan dievaluasi sesuai dengan perkembangan kasus Covid-19," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Makassar Muhyiddin Mustakim membenarkan ada kasus guru dan siswa di SMPN 8 Makassar terpapar Covid-19.
"Iya benar, baru satu sekolah. Sebenarnya guru itu saat akan dioperasi dilakukan lebih dulu tes PCR hingga hasilnya positif kemarin," kata dia, Rabu (9/2).
Pihak Puskesmas kemudian melakukan tes PCR terhadap sejumlah guru dan murid pada hari ini, lalu hasilnya juga mereka positif.
"Jumlah itu ada empat guru dan empat orang siswa. Jadi mereka tadi dites dan terkonfirmasi positif," sebutnya.
Penyebaran Covid-19 di sekolah ini berawal dari seorang guru yang menjalani tes PCR sebelum operasi. Saat hasil tesnya belum keluar, guru tersebut tetap datang ke sekolah untuk mengajar.
"Kami sudah minta untuk sekolah sementara ini di lockdown dan besok kita akan semprot disinfektan dulu," pungkasnya.
(dra/mir/arh)