UPDATE CORONA 17 FEBRUARI 2022

Rangkuman Covid: Penularan Tinggi DKI-Bali, Jabar Dominasi DO Vaksin

CNN Indonesia
Kamis, 17 Feb 2022 18:25 WIB
Perkembangan penanganan Covid-19, per Kamis (17/2), mencakup kritik terhadap klaim lewati gelombang Covid-19 dan vaksinasi ulang 2,5 juta warga.
Antrean vaksinasi booster, di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta, Senin (17/1). Sekitar 2,5 juta warga diminta vaksinasi ulang karena telat dosis kedua. (Foto: CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mewanti-wanti pemerintah yang baru-baru ini mengklaim sejumlah provinsi mulai menuju atau bahkan sudah melewati puncak dari lonjakan kasus virus corona yang merupakan dampak dari Omicron di Indonesia.

Nyatanya, jumlah penambahan kasus Covid-19 terus meningkat. Penambahan kasus yang terjadi pada Rabu (16/2) kemarin bahkan sudah tembus 64.718 kasus, dan terhitung merupakan rekor tertinggi selama pandemi Covid-19 menjangkiti Indonesia sejak 2 Maret 2020 lalu.

"Betul rumah sakit tidak kewalahan. Tapi jangan buru-buru nyatakan kita sudah di puncak gelombang dan menuju turun. Nanti publik bisa mispersepsi," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Kamis (17/2). CNNIndonesia.com telah diberi izin mengutip unggahan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kantor Pemkot Makassar Klaster Covid-19

IDI Makassar menilai perkantoran pemerintah di ibu kota Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi klaster penularan Covid-19. IDI menyoroti merebaknya kasus varian Omicron di sejumlah perkantoran milik pemerintah di Kota Makassar.

Humas IDI Makassar, Wahyudi Muchsin menyebutkan bahwa Wali Kota bersama wakilnya ditambah 32 staf positif Covid di Dinas Kesehatan Makassar membuktikan penerapan prokes yang sangat lemah di perkantoran pemerintah.

"Kami menilai saat ini kantor pemerintah menjadi salah satu klaster penyebaran paling besar untuk varian Omicron di Makassar," kata Wahyudi, Kamis (17/2).

Warga Jabar Terbanyak 'DO' Vaksinasi

Jawa Barat (Jabar) tercatat sebagai provinsi dengan jumlah warga 'drop out' dalam program vaksinasi virus corona (Covid-19) nasional terbanyak. Warga 'drop out' adalah mereka yang tidak mematuhi ketentuan interval pemberian vaksin dosis satu dan dua, atau warga yang tidak segera mengakses vaksinasi dosis kedua lebih dari 6 bulan.

Berdasarkan data yang diterima CNNIndonesia.com, Jabar mencatat sebanyak 360.894 warga yang 'drop out'. Disusul Jawa Timur 343.946 orang, Jawa Tengah 272.020 orang, DKI Jakarta 261.296 orang, dan Sulawesi Selatan sebanyak 103.287 orang. Sementara 29 provinsi lainnya mencatatkan warga 'drop out' vaksinasi di bawah 100 ribu kasus.

Secara keseluruhan, Kemenkes mencatat 2.443.767 warga di Indonesia dinyatakan 'drop out' dan wajib melakukan vaksinasi ulang dan diberikan lampu hijau untuk menggunakan vaksin merek berbeda dari pemberian vaksin primer dosis satu.

Capaian Vaksinasi

Capaian vaksinasi covid-19 di Indonesia per Kamis (17/2) Pukul 12.00 WIB tercatat, 189.067.416 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 138.280.959 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.

Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 90,78 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 66,40 persen.

(khr/arh)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER