Jejak Proyek Bendungan yang Enggak Bener

CNN Indonesia
Sabtu, 19 Feb 2022 07:20 WIB
Sejumlah penyimpangan pada proyek Bendungan Bener yang dianggap mengabaikan manusia dan lingkungan. Lantas untuk siapa dan apa manfaat Bendungan Bener?
Ancaman Sang Pengkritik Wadas dan Bendungan Bener (Foto: Detikcom/Rinto Heksantoro)

Ancaman bagi pihak yang tak sejalan dengan proyek Jokowi ini nyata adanya. Seperti yang diketahui, puluhan warga ditangkap saat mencoba menghadang kedatangan polisi di Desa Wadas. Padahal kedatangan polisi diakui untuk pengawalan pengukuran tanah oleh BPN. Puluhan warga yang terdapat anak di bawah umur pun sempat ditahan sehari dan diintrogasi. Namun setelah desakan dari berbagai kalangan warga akhirnya dibebaskan.

Sementara gelombang penolakan di media sosial pun dibatasi. LBH Yogyakarta mengatakan ada delapan akun twitter milik warga Wadas yang terkena suspend selain @Wadas_Melawan. Akun tersebut dalam beberapa waktu terakhir gencar membagikan kegiatan-kegiatan di wilayah Desa Wadas, Kabupaten Purworejo yang sempat memanas akibat penolakan aparat di sana.

"Akun Wadas kena suspend. Selebihnya ada delapan akun pribadi warga Wadas yang juga kena suspend," kata Kepala Divisi Penelitian Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta Era Hareva Pasarua saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (16/2).

Twitter mengklarifikasi kejadian suspend yang dialami akun @Wadas_Melawan merupakan kesalahan.

"Terkait akun @Wadas_Melawan, ada kesalahan dalam penangguhan akun dan saat ini akses ke akun tersebut sudah dipulihkan," jelas perwakilan Twitter.

Warga juga mengaku ada drone atau pesawat tanpa awak diakui kerap melintas di atas Desa Wadas. Tak diketahui siapa pemilik dari drone yang kerap terbang di atas desa mereka itu. Menurut warga, drone itu terbang dengan durasi yang cukup lama setiap kali melintas di atas desa mereka meski tak setiap hari.

"Tiap kali ada drone sudah membuat kita resah lah, seakan-akan kita itu dimata-matai, dipantau terus," ucap Ngabdul Mukti, warga Wadas.

Penolakan terhadap penambangan batu andesit di Wadas dan pembangunan Bendungan Bener tidak datang hanya dari warga desa saja. Berbagai elemen masyarakat menyoroti kasus ini. Politikus Partai Demokrat, Andi Arief turut mengomentari masalah di Desa Wadas. Melalui media sosial Twitter @Andiarief_, Andi bercuit menyinggung secara gamblang nama Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.

"Setelah PD difitnah atas kasus Wadas, kini tak terbukti. Bolehkah kami bertanya apa benar Hasto Sekjen PDIP berada di balik penambang andesit?," demikian cuitan tersebut.

Petinggi DPP Partai Demokrat itu akhirnya dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Pusat. Laporan terhadap Andi tersebut dilayangkan oleh Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPC PDIP Jakarta Pusat.

Namun Andi menanggapi laporan itu dengan santai. "Rakyat bertanya itu dijawab, bukan dipolisikan," kata Andi kepada CNNIndonesia.com

Saat ini warga masih dibayang-bayangi ketakutan serta trauma. Saat menyampaikan aspirasi kepada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Joanes Joko, warga Desa Wadas Marsono memohon agar Presiden Joko Widodo menolong para petani di Wadas.

Marsono tak bisa menahan tangis saat mengingat kekerasan aparat polisi kepada warga Wadas. Dia meminta pertolongan kepada negara agar warga Wadas bisa hidup aman.

"Ya Allah. Desa Wadas ini mau diapakan negara, kok seperti ini? Masyarakat di Wadas di negeri sendiri, kok dijajah sama teman-teman sendiri? Bagaimana, saya minta tolong kepada Bapak Presiden diamankan petani di Wadas bisa makmur, Pak," kata Marsono dalam pertemuan yang digelar pada Sabtu (12/2).

Marsono menyampaikan warga Wadas juga manusia dan bagian dari Indonesia. Dia meminta negara untuk tidak memperlakukan mereka dengan kekerasan.

Deretan penyimpangan tersebut, proyek Bendungan Bener dianggap mengabaikan manusia dan lingkungan. Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Abdul Mughis mempertanyakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah selama ini. Semuanya dikerjakan untuk tujuan apa, siapa dan menguntungkan bagi siapa.

"Pembangunan Bendungan Bener tidak memiliki kejelasan tujuan. Jika bertujuan untuk membangun saluran irigasi, akan tetapi pembangunan ini justru menghancurkan ruang hidup dan penghidupan masyarakat khususnya di Desa Wadas," kata Abdul.

Lantas siapa yang diuntungkan dari Bendungan Bener?

(tim/isn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER