Nestapa Warga Kampung Gaga Tangerang, Terendam Banjir 3 Bulan

CNN Indonesia
Jumat, 11 Mar 2022 06:13 WIB
Warga Kampung Gaga Wetan, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang terendam banjir selama 3 bulan. Banjir ini dinilai akibat pembangunan PIK 2 milik Agung Sedayu.
Pembangunan PIK 2 dinilai menjadi penyebab Kampung Gaga dikepung banjir berkepanjangan. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Dikonfirmasi terpisah, Camat Teluk Naga Zamzam Manohara tak menampik pembangunan yang terjadi di sekitar pemukiman penduduk sedikit banyak mempengaruhi peristiwa banjir tersebut.

Zamzam mengatakan beberapa empang yang berada di dekat wilayah pemukiman saat ini sudah diuruk dan diratakan dengan tanah oleh pengembang. Selain itu, beberapa saluran air juga ikut terdampak yang membuat jumlah debit menuju laut menjadi berkurang.

"Memang dulunya wilayah situ banyak empang, dan setelah diuruk air jadi tidak tertampung dan langsung ke warga," tuturnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati demikian, Zamzam menjamin seluruh proses pembangunan yang dilakukan oleh pihak pengembang, dalam hal ini PT Agung Sedayu Group, telah mendapat persetujuan dan memiliki Analisis dampak lingkungan (AMDAL).

Dalam AMDAL tersebut, kata Zamzam, pihak pengembang juga telah disyaratkan untuk membuat saluran air atau sodetan menuju laut serta tempat resapan untuk air hujan. Hanya saja, prosesnya masih terkendala dan belum sepenuhnya selesai.

Sementara secara geografis, Zamzam mengatakan, posisi Kampung Gaga berada di area cekungan dan di bawah saluran air. Sehingga membuat daerah tersebut seperti menjadi kantong air.

"Progres pembangunannya kan belum terlaksana semua, tapi saya yakin infrastruktur yang dikonsepkan awal pasti bisa menampung (air hujan). Sudah ada AMDAL dan lainnya juga," ungkap Zamzam.

Bangun Tandon hingga Relokasi

Lebih lanjut, Zamzam mengaku pihaknya tidak berdiam diri melihat ada warganya yang terus terendam banjir selama berbulan-bulan. Berdasarkan rapat koordinasi dan mitigasi di tingkat Pemerintah Kabupaten Tangerang, ia mengatakan, terdapat berapa opsi yang disiapkan untuk menangani banjir di wilayah tersebut.

Opsi jangka pendek, Pemkab Tangerang telah membuat tandon air yang berjarak 200 meter dari Kampung Gaga. Langkah tersebut, kata dia, dilakukan untuk mengalihkan air yang tadinya merendam pemukiman untuk ditampung di tandon air yang luas mencapai 2.000 meter persegi.

"Air yang selama ini merendam, sudah mulai dialirkan ke tandon yang sudah dibuat dan sudah surut total," ujarnya.

Selain itu, Pemkab Tangerang juga telah sepakat untuk melakukan normalisasi dan tanggul pada saluran air sepanjang 2 kilometer yang tersambung hingga ke laut atau muara. Zamzam mengatakan Pemkab Tangerang juga sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp200 juta untuk opsi jangka pendek tersebut.

Namun, pembangunan tandon itu tidak serta merta menyelesaikan persoalan banjir di Kampung Gaga. Sanusi mengatakan, kehadiran tandon yang baru berumur 2 minggu itu, kembali tidak berkutik ketika mesin pompa air mati.

Akibatnya, kata Zamzam warga setempat kembali mengalami kebanjiran pada Jumat (4/3) kemarin. Berkaca pada hal tersebut, Zamzam mengatakan, pihak Pemkab Tangerang nantinya akan melakukan relokasi terhadap 65 KK yang masih mendiami wilayah tersebut.

Zamzam mengklaim keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan rapat antara Pemkab Tangerang, Pemerintah Desa Tanjung Pasir, PT Kukuh Mandiri Lestari -- anak perusahaan Agung Sedayu Group-, dan warga pada Jumat pekan lalu.

Menurutnya, relokasi nantinya akan dilakukan pada lahan yang disediakan oleh pihak Agung Sedayu Group. Zamzam memastikan warga yang direlokasi akan mendapatkan tanah dan bangunan sesuai yang tercatat di Kampung Gaga.

"Rencananya kemarin sebelum lebaran Idul Fitri, warga sudah bisa pindah. Saat ini sedang dalam proses pencatatan dan pendataan rumah milik warga," ujarnya.

(tfq/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER