Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim penyebaran kasus covid-19 di Indonesia sudah menurun dua pekan terakhir. Kendati demikian, lima provinsi di tanah air tercatat masih mengalami tren kenaikan kasus covid-19.
Daerah itu adalah Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Aceh. Sementara sisanya tercatat menurun dan sebagian kecil provinsi masih berada pada tahap pelandaian kasus.
"Jadi provinsi yang masih terjadi tren peningkatan kasus seperti di Kalimantan Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Aceh. Jadi ini berada di luar wilayah Jawa-Bali," ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi mengatakan dalam diskusi MNC Trijaya, Sabtu (12/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nadia melanjutkan, tren penurunan kasus di daerah yang membaik juga diikuti dengan menurunnya keterisian rumah sakit di 29 provinsi. Sementara 5 provinsi lainnya masih belum menunjukkan tren penurunan.
Ia menambahkan tren keterisian rumah sakit covid-19 secara nasional juga mengalami penurunan dari level 26 persen pada Kamis (10/3) menjadi 24 persen pada Sabtu ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan penambahan kasus harian secara nasional juga sudah berhasil ditekan hingga berada di bawah 20 ribu kasus. Tepatnya, pada angka 16.110 kasus per Jumat (11/2) kemarin.
Angka tersebut menurutnya jauh lebih rendah dibanding pekan-pekan sebelumnya yang sempat mencapai 50 ribu bahkan 60 ribu kasus dalam sehari.
"Penanganan covid-19 secara nasional terus mengalami perbaikan dari hari ke hari. Konsistensi penurunan kasus harian ini perlu dijaga agar pandemi covid-19 bisa segera kita lewati," tuturnya.
Nadia juga mengingatkan agar masyarakat tetap waspada dan tidak terlena dengan penurunan kasus yang terjadi dalam dua pekan terakhir. Sebab ia mengatakan, penanganan pandemi covid-19 di Indonesia saat ini masih jauh dari kata selesai.
"Ini masih belum selesai, karena target kita menurunkan kasus terendah mungkin. Kita pernah berada di tahap kasus baru hanya 200-250 per hari dan kasus kematian kurang dari 20. Ini yang ingin kita capai," tuturnya.
"Positivity rate kita pada waktu itu adalah 0,1 persen. Target inilah yang ingin kita capai dalam rangka menyiapkan kita dalam kondisi pengendalian pandemi," pungkasnya.
(agt/agt)