Staf Persikabo Meninggal di Puncak Gunung Batur Kena Serangan Jantung
Staf atau official klub Liga 1 TIRA Persikabo Bogor bernama Ihya Nuruddin Zain (43) meninggal dunia diduga akibat serangan jantung di puncak Gunung Batur, di Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, pada Selasa (15/3).
Kepala Seksi Humas Polres Bangli Iptu I Wayan Sarta mengatakan pada saat petugas tiba di lokasi warga Lingkungan Harum Manis, Desa Cirimekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, itu sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan tubuh bagian atas membiru dan tanpa tanda kekerasan.
"Untuk penyebab kematian diduga karena serangan jantung," kata dia, Selasa (15/3).
Rekan Ihya, Brahmadi Jiwandana, yang merupakan media fotografer Persikabo, pada Selasa (15/3) sekitar pukul 01:00 Wita, menuturkan pihaknya berangkat mendaki Gunung Batur bersama delapan anggota tim Persikabo, yang terdiri dari para pemain dan staf.
Pada pukul 02:00 Wita, rombongan tiba di Pos 1 Pendakian Gunung Batur dan sempat beristirahat selama 15 menit. Saat itu, kata saksi, korban menyatakan kecapekan.
Namun, Ihya tetap ingin melanjutkan pendakian hingga ke Pos 3. Salah satu anggota rombongan berinisiatif untuk menghubungi tukang ojek untuk mengantar korban hingga ke Pos 3.
Tukang ojek yang sempat menjemput korban, I Nengah Yudi, mengaku sempat diminta salah satu peserta pendaki untuk membawakan teh manis bagi Ihya di antara Pos 1 dan Pos 2 sebelum mengantarnya ke Pos 3.
Usai mengantar korban, tukang ojek itu kembali untuk menjemput Brahmadi di Pos 1. Keduanya beristirahat di Pos 3 saat yang lain menuju puncak.
Pada pukul 05.30 Wita, Brahmadi bersama Ihya menyusul rombongan hingga ke puncak dan berfoto ria di Puncak Gunung Batur, pukul 06.30 Wita.
Saat rombongan beristirahat di sebuah gubuk di puncak, sekitar setengah jam kemudian, korban mengeluh mengalami sesak nafas. Tim medis memberikan pun pertolongan pertama.
"Setelah mendapatkan penangan selama kurang lebih 20 menit pada pukul 07.20 Wita korban dinyatakan meninggal dunia," imbuh Brahmadi.
Muhammad Iksan yang merupakan tim medis Persikabo mengatakan saat di puncak itu tubuh korban mulai lemas namun kesadarannya masih bagus.
Berselang beberapa menit, korban mengalami sesak napas, denyut nadi melemah, dan mulai hilang kesadaran sehingga saksi melakukan pertolongan pertama denga cara Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Upaya tersebut tidak merubah kondisi korban dan korban dinyatakan meninggal karena serangan jantung akibat hipoksia atau kekurangan oksigen di dalam darah.
"Selanjutnya korban dievakuasi dari puncak menuju ke garis start pendakian Gunung Batur dengan dibantu oleh tim dari TNI, Polri dan BKSDA serta warga persatuan ojek Gunung Batur. Lalu, jenazah korban dibawa ke RSUD Bangli," ujarnya.
(kdf/arh)