ANALISIS

Paradoks Megawati Wakili 'Wong Cilik' saat Langka Minyak Goreng

CNN Indonesia
Selasa, 22 Mar 2022 06:09 WIB
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri maupun partainya dianggap tak pantas lagi mengklaim wakil 'wong cilik' karena komentarnya soal kelangkaan minyak goreng.
Masyarakat kesulitan mendapatkan minyak goreng dalam beberapa waktu terakhir. (CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim)

Sementara itu, dosen politik Universitas Paramadina, Arif Susanto tak menampik potensi kegaduhan dalam jangka waktu panjang akibat pernyataan Megawati.

Ketimbang isu-isu yang menyangkut hukum seperti korupsi, Arif menilai isu sosial akan lebih berpengaruh di masyarakat.

Namun, kata Arif, masalah-masalah sosial hingga kini belum menjadi kekuatan politik untuk menghukum pihak yang bertanggung jawab dalam kasus itu. Arif meyakini pernyataan Megawati soal kelangkaan minyak goreng juga tak akan berpengaruh banyak bagi dirinya maupun PDIP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di satu sisi, publik selama ini terlalu banyak disuguhi isu-isu politik, yang menyebabkan memori kolektif publik semakin pendek. Di sisi lain, dalam dua tahun ke depan masih memungkinkan munculnya isu-isu kontroversial lain.

"Jadi saya tidak yakin misalnya pernyataan Megawati akan memukul perolehan PDIP," kata Arif.

Arif mengamini pernyatan Kunto soal fanatisme masyarakat yang kadang mencapai level tak masuk akal.

Ia mencontohkan pembelahan dalam dua edisi pemilu presiden yang melibatkan Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Menurutnya, sebagian masyarakat masih membawa konflik tersebut hingga kini, kendati keduanya telah duduk di satu pemerintahan.

Selain itu, kata Arif, ekspetasi kepuasan masyarakat terhadap pemerintah juga rendah. Padahal jika lebih jeli, banyak kinerja pemerintah yang mesti dikoreksi. Ia pun heran hal itu tak berpengaruh langsung kepada tingkat kepuasan masyarakat.

"Jangan-jangan ketersediaan minyak goreng sudah cukup bagi masyarakat. Jadi mereka tidak menuntut hal yang lebih substantif, misalnya tata niaga yang fair atau bahan pangan lain," ujarnya.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri mengkritik ibu-ibu yang mengantre membeli minyak goreng di tengah kelangkaan. Ia mempertanyakan apakah ibu-ibu di Indonesia hanya mengetahui cara memasak dengan menggoreng.

"Saya tuh sampai ngelus dada, bukan urusan masalah enggak ada atau mahalnya minyak goreng. Saya itu sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng? Sampai begitu rebutannya?" kata Megawati dalam webinar 'Mencegah Stunting untuk Generasi Emas' yang digelar Tribunnews, Kamis (17/3).

Menurutnya, situasi antrean hingga rebutan untuk mendapatkan minyak goreng itu memperlihatkan seolah tidak ada cara masak lain dalam mengelola bahan makanan, seperti merebus hingga mengukus.

"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus atau seperti rujak?" ujarnya.

(thr/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER