Ma'ruf Amin hingga Chairul Tanjung Resmikan Grha 2 RSI Surabaya
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, menghadiri pemancangan pertama atau ground breaking Gedung Grha 2 Rumah Sakit Islam (RSI) di Jalan Ahmad Yani, Surabaya.
Ma'ruf didampingi oleh CEO CT Corp Chairul Tanjung, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Ketua Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) Mohammad Nuh dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dalam sambutannya Ma'ruf mengatakan bahwa ekspansi yang dilakukan RSI melalui Yarsis ini, adalah bagian khidmah atau pengabdian Nahdlatul Ulama (NU) kepada masyarakat.
"NU adalah gerakan, tidak statis dan terus bergerak. Gerakan perbaikan dan gerakan perkhidmatan, pelayanan kepada masyarakat. Pembangunan rumah sakit ini bagian dari Harakah Khidmadiyah untuk masyarakat banyak," ujar dia.
"NU harus terus bergerak, baik di dalam memperbaiki masyarakat, maupun memberikan layanan, RSI Ahmad Yani ini usaha yang konkret jelas yang dirasakan oleh masyarakat," tambahnya.
Ia juga mengapresiasi langkah Yarsis yang terus mengembangkan pembangunan RSI Ahmad Yani. Ma'ruf ingat beberapa tahun saat dirinya menghadiri acara topping off gedung RSI sebelumnya, dan beberapa tahun kemudian proses pengembangan pun terus berlanjut.
Menurutnya terus berkembangnya pembangunan di RSI Ahmad Yani Surabaya, ini juga berkat bantuan dan peran dari CEO CT Corp Chairul Tanjung.
"Terbukti sekarang sudah dilakukan ground breaking-nya jadi Pak Nuh ini tangannya dingin, dan di belakang itu juga terima kasih ada Pak Chairul Tanjung juga yang mem-backup sehingga terjadi pembangunan berlanjut," kata dia.
Lebih lanjut, menurut Ma'ruf, pandemi Covid-19 telah membuka kesadaran mengenai pentingnya membangun ketahanan sektor kesehatan. Hal ini menurutnya bisa jadi momentum untuk mereformasi sistem kesehatan nasional salah satunya melalui peningkatan akses dan mutu layanan rumah sakit.
Menurutnya, sepanjang dekade terakhir sektor kesehatan di Indonesia turut mengalami disrupsi akibat perkembangan teknologi, pandemi juga makin mempercepat perubahannya.
Survei MarkPlus pada 2020 menyebutkan lebih dari 65 persen masyarakat cenderung memilih memanfaatkan konsultasi telemedicine selama pandemi. Angka itu naik drastis dibanding 2017 yang hanya 14 persen responden.
Tak hanya itu pemanfaatan kecerdasan buatan, seperti bedah robotic surgery, merupakan perkembangan dunia kesehatan dan kedokteran yang tidak bisa diabaikan karena bisa meningkatkan kualitas hidup manusia dan angka harapan hidup. Maka itu integrasi dunia medis dan teknologi adalah keniscayaan.
Secara khusus, Ma'ruf berpesan agar pembangunan Graha 2 RSI Ahmad Yani, dipersiapkan dengan baik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan pembangunan, termasuk fasilitas pengelolaan limbah medis yang juga terintegrasi.
Sementara itu, Ketua Yarsis M Nuh mengatakan bahwa Gedung Grha 2 RSI Ahmad Yani, akan terdiri dari 13 lantai. Yang dilengkapi dengan Ruang Intensif Care (ICU), Ruang Rawat Inap mulai dari kelas 3 hingga VVIP dengan total 137 tempat tidur serta layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Akan ada juga Penunjang Radiologi dan Laboratorium yang terdiri dari Laboratorium Patologi Klinik, Mikrobiologi Klinik, Patologi Anatomi dan juga Bank Darah (BDRS).
Selain dari itu, 2 lantai teratas di Gedung Grha 2 juga akan difungsikan untuk Post Graduate Fakultas Kedokteran atau Pendidikan Dokter Spesialis Unusa.
Diperkirakan pembangun gedung ini akan menempuh waktu 12-14 bulan lamanya. Nuh menyebut gedung ini juga akan menjadi monumen hidup penanda satu abad lahirnya NU.
RSI Surabaya berada di bawah naungan Yayasan Rumah Sakit Islam Surabaya (Yarsis) yang mulai beroperasi sejak tanggal 25 Maret 1975.
Awal mula beroperasi RSI Surabaya memiliki kapasitas tempat tidur berjumlah 20. Seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi RSI Surabaya telah bertransformasi menjadi rumah sakit modern dengan nuansa islami.
Pada 12 Juli 2018, Gedung Grha 1 Rumah Sakit Islam Surabaya 6 lantai dengan kapasitas tempat tidur sebanyak 173 diresmikan oleh Muhammad Jusuf Kalla, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.