Cerita Kurir Paket, Mengantar Sukacita Jelang Hari yang Fitri

Tsarina Maharani | CNN Indonesia
Jumat, 29 Apr 2022 13:27 WIB
Paket-paket menggunung jelang Lebaran. Riskamil (29), sempat mengantarkan 180 paket sehari saat Ramadan.
Motor-motor kurir bersiap mengantar paket. (Foto: CNN Indonesia/Maulida Balqis)

Cerita lainnya diungkapkan Riskamil. Pria berusia 29 tahun itu bekerja sebagai kurir baru sembilan bulan belakangan ini.

Riskamil mengaku mendapatkan gaji dan insentif yang lumayan dari perusahaan tempatnya bekerja. Riskamil mengatakan, ada insentif tiap bulan yang diterima kurir jika bisa melebihi target pengiriman.

"Setiap bulan. Kalau kita bawa di atas target, target kita kan di sini 120 [pengiriman] ya. Kalau di atas target itu pasti ada insentif," ucapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku menerima gaji per bulan tak jauh dari UMR Jakarta. Riskamil mengatakan, ia juga kadang-kadang mendapatkan tip dari pelanggan yang menggunakan layanan pengiriman bayar tunai di tempat atau cash on delivery (COD).

"Misalnya kalau kita bawa COD, tip mungkin itu ada dari orang-orang yang kita kirim. Itu paling dua ribu-dua ribu, tapi lumayan," katanya.

Menjelang Idulfitri, Riskamil turut merasakan hal yang sama dengan Dikki. Dia menuturkan, jumlah pengiriman paketmengalami lonjakan.

Saat ditemui CNNIndonesia.com pada Kamis (21/4) malam hari, Riskamil masih sibuk menata paket untuk diantar ke alamat pelanggan. Untuk menyiasati lonjakan paket-paket tersebut, dia mengaku tidak pernah menunda-nunda pengiriman.

Selama Ramadan, Riskamil mengaku pernah mengirimkan 180 paket dalam sehari. Area pengantarannya adalah Pasar Rebo, Jakarta Timur.

Riskamil mengatakan, jika ada waktu kosong, ia menggunakannya untuk istirahat sejenak dan salat sebelum kembali bertugas. Tak terpikir olehnya untuk bersantai-santai di tengah paket-paket yang menggunung.

"Kalau banyak banget ya, disisain buat nanti," tuturnya.

Keberadaan kurir sangat berarti

Bagi pengguna jasa kurir seperti Salsabila (19), keberadaan kurir sangat berarti. Dia mengatakan, saat ini lebih sering berbelanja daring (online) daripada secara langsung atau offline baik untuk membeli makanan maupun barang-barang lainnya.

Menurut Salsabila, belanja online dengan menggunakan jasa kurir lebih efisien. Dia tak perlu mengantre, paket pun cepat sampai ke rumahnya.

"Karena kalau belanja offline males keluar rumah. Ribet. Kalau online juga lebih enak cari-cari promo," katanya.

Salsabila pun berencana mengirimkan bingkisan Lebaran ke rumah beberapa kerabatnya dengan jasa kurir. "Mau kirim makanan sama barang buat keponakan saya dan saudara saya yang jauh," ucapnya.

Arini (25), seorang guru sekolah luar biasa (SLB), juga mengatakan keberadaan kurir sangat memudahkan hidupnya, terutama saat pembatasan akibat pandemi Covid-19. Ia sering mengirim atau memesan barang secara daring dengan menggunakan jasa kurir.

"Dengan adanya kurir jadi tidak perlu keluar rumah, barang sudah sampai begitu saja di rumah. Paling tinggal tunggu saja sesuai estimasi tiba dari toko," tuturnya.

Kurir masih minim perlindungan

Meski keberadaan kurir kian dibutuhkan masyarakat modern, tetapi perlindungan terhadap pekerjaan tersebut masih minim. Kebanyakan dari mereka berstatus sebagai pekerja kontrak atau sekadar mitra.

Padahal, pekerjaan kurir memiliki risiko besar. Mulai dari risiko kecelakaan di jalan, ancaman jika barang rusak, hingga tarif pendapatan yang kecil dengan jarak tempuh yang jauh.

Kementerian Ketenagakerjaan, pada Agustus 2021, sempat mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas tarif angkutan barang.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, pola kemitraan akan dievaluasi dan dikaji lebih mendalam agar posisi tawar pengemui, aplikator, dan perusahaan jasa pengantar barang bisa setara.

Menurutnya, jam kerja yang panjang dapat menyebabkan driver rentan kecelakaan, dan tarif antar yang minim membuat mereka sering bekerja di luar kapasitas normal sebagai manusia.

"Perlindungan terhadap mereka sama pentingnya dengan perlindungan terhadap para konsumen e-commerce," ucap Ida.

(blq/tsa)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER