Puncak Arus Balik, Jakarta Diprediksi Cerah Berawan
06:03
Pemerintah memprediksi hari ini, Minggu (8/5) sebagai bagian dari puncak Arus Balik Lebaran 2022. Pasalnya, hari libur lebaran dan cuti bersama telah berakhir, dan warga hingga sejumlah sektor akan beraktivitas normal kembali mulai Senin (9/5).
Pada hari ini, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprediksi prakiraan cuaca di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu, akan cerah berawan dari pagi hingga tengah malam nanti.]
Suhu udara berkisar antara 24 - 33 °C.
Sementara untuk wilayah Lampung, pada pagi hari ini diperkirakan sebagian besar wilayah tersebut berawan. Namun pada siang hingga malam hari berotensi hujan di sejumlah wilayah.
"Peringatan Dini : Waspada potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Lamsel, Metro dan Lamtim pada siang/sore hari," demikian dikutip dari keterangan resmi BMKG pada pagi hari ini.
 Sejumlah kendaraan pemudik antre untuk naik ke KMP Virgo 18 di dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Lampung. (ANTARA FOTO/Ardiansyah) |
Sementara itu bagi dunia pelayaran, BMKG memperingatkan kewaspadaan atas gelombang sangat tinggi hingga 6 meter pada 8-9 Mei 2022.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Timur Laut - Timur dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot. Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 6 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia Barat Daya Lampung mencapai 25 - 40 knot.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1.25 - 2.5 meter di Selat Malaka bagian tengah, perairan timur P. Nias - Kep. Mentawai, perairan Bengkulu, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Selat Sape, Laut Sawu, perairan utara Kep. Sermata - Letti, perairan utara Kep. Babar - Tanimbar, perairan Merauke, perairan Yos Sudarso, Laut Banda, Laut Flores, Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi, perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku bagian utara, perairan Kep. Sitaro, perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Papua Barat, Samudera Pasifik Utara Papua.
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2.50 - 4.0 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara P. Sabang, perairan barat Aceh, perairan timur Kep. Simeulue, perairan barat Kep. Simeulue - Nias - Mentawai, perairan barat Lampung, perairan P. Enggano, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten dan Jawa Barat, Samudera Hindia Barat Aceh - Kep. Mentawai, Samudera Hindia Selatan Jawa - NTB - NTT, perairan selatan P. Sumba, perairan Kupang - P. Rotte, Laut Timor, Laut Ararufu, perairan Kep. Kai - Aru, perairan selatan Kep. Sermata - Letti, perairan selatan Kep. Babar - Tanimbar.
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 4.0 - 6.0 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia Barat Lampung - Kep. Mentawai.
Untuk itu, perlu diperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m), Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m), Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m), Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).