Korban dugaan kasus penganiayaan Muhammad Kace mengaku mendapatkan berbagai tindakan kekerasan oleh Irjen Napoleon Bonaparte.
Pengakuan tersebut diungkapkan oleh Kace dalam agenda sidang pemeriksaan saksi korban di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Kamis (19/5) kemarin.
Sebelum memulai persidangan, Kace juga menyampaikan kepada Majelis Hakim bahwa dirinya sudah berpindah agama. Kace mengaku sudah pindah agama setelah hakim menjatuhkan vonis terhadap kasus dugaan penodaan agama yang menjeratnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan tersebut disampaikan Kace ketika Ketua Majelis Hakim Djuyamto mengkonfirmasi identitas Kace.
"Sebelum putusan saya beragama Islam. Tapi setelah putusan pengadilan saya beragama Kristen. Kristen Protestan yang Mulia," kata Kace.
Lebih lanjut, dalam kesaksiannya, Kace mengatakan peristiwa penganiayaan oleh Napoleon bermula ketika dirinya tiba di Rumah Tahanan (Rutan) Bareskrim Polri dan dimasukkan ke sel nomor 11.
Saat itu, ia mengaku sedang beristirahat dan sempat mendengar beberapa orang mendatangi pintu selnya. Kace kemudian mengaku dibangunkan Harmeniko alias Choky alias Pak RT.
Ketika bangun, Kace mengaku Napoleon sudah berada di dalam kamar. Meski begitu, ia belum mengenal sosok Napoleon. Kace dan Choky lantas duduk di lantai bawah sementara Napoleon berada di tempat istirahat kamar Kace.
Dalam kamar itu Napoleon menanyakan apakah Kace mengenal dirinya. Kace juga dicecar mengenai nama, tempat tinggal, nama istri, dan anaknya.
Selama proses tersebut, Kace mengaku melihat dua buah ponsel di dekat Napoleon. Ia mengklaim melihat betul salah satu ponsel dikeluarkan dari kantong dan satunya lagi digenggam oleh Napoleon.
"Beliau ini membawa rekaman HP di situ semua itu terekam," lanjut Kace.
Selanjutnya, Kace mengatakan dirinya dicecar mengenai konten di Youtubenya. Napoleon dan Choky bertanya apakah ada orang yang menyuruh dan menjadi beking Kace.
Kace menjawab ia membuat konten Youtube itu secara otodidak dan tidak memiliki beking dari siapapun. Tidak lama berselang, tahanan lainnya, Heri datang.
Pembicaraan kemudian bergulir pada pernyataan Kace yang dinilai menghina Nabi Muhammad. Kace menyebut ia pernah membaca hadis mengenai pernyataan tersebut.
Napoleon lantas memanggil seseorang bernama Maman Suryadi yang dikenal sebagai mantan Panglima Laskar FPI dan menyebutnya seorang ahli hadis. Maman kemudian menyebut Kace bohong dan memukulnya. Tindakan ini diikuti Napoleon.
"Yang melakukan pemukulan ke saya Pak Jenderal (Napoleon), Pak Jenderal ini setelah si Maman memukul saya kemudian disusul Pak Jenderal memukul muka saya," kata Kace.
Tak berselang lama, Napoleon kemudian meminta tahanan berhenti memukuli Kace. Lantas Napoleon memerintahkan seorang tahanan mengambil sebuah bungkusan.
Sekitar 30 detik kemudian, datang seseorang membawa plastik putih. Kace diminta menutup mata. Ia kemudian diminta membuka mulutnya.
Baca halaman berikutnya, Napoleon Jejali Tinja ke Mulut dan Wajah Kace.....