Kisah Amin Penyandang Disabilitas Netra yang Dipanggil ke Tanah Suci

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jun 2022 08:13 WIB
Penyandang disabilitas, Amin Jakfar dari Pamekasan semula mendaftar haji dengan ibunya, namun ibundanya tak bisa berangkat tahun ini terganjal batasan usia.
Mohammad Ilyas (48) jemaah haji asal Pasuruan, Jawa Timur. (CNN Indonesia/Farid)

Mohammad Ilyas (48) jemaah haji asal Pasuruan, Jawa Timur, meyakini bahwa tak ada yang tak mungkin di dunia ini, jika Tuhan telah berkehendak.

Ilyas mengaku dirinya tak percaya akhirnya bisa memenuhi panggilan ke 'Tanah Suci' apalagi dirinya sehari-hari mencari nafkah sebagai penjual karak. Sebagai informasi, karak merupakan nasi basi yang diolah kembali, dibumbui, hingga dapat menjadi kerupuk.

Bagi Ilyas, awalnya tak mungkin penjual karak seperti dirinya bisa berangkat ke tanah suci. Tapi, karena keinginannya yang teguh dan atas kehendak Allah hal itu bisa dicapainya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya ini kalau di kampung saya, dulunya diremehkan. Bisa dibilang saya termasuk golongan kelas bawah. Dari usia 4 tahun saya sudah ditinggalkan bapak," kata Ilyas, Jumat (17/6).

Ilyas bercerita dia mulai berjualan karak sejak 1995 silam, dengan mengayuh sepeda berkeliling rumah ke rumah warga di sekitar kampungnya.

"Saat itu ketika saya mulai usaha jual beli karak, saya membeli karak masih seharga Rp500 per kilogram. Lalu saya jual kembali seharga Rp1.000 per kilogram," katanya.

Menurutnya, dari hasil jual beli karak itu keuntungan yang diperolehnya tidak terlalu banyak. Hingga suatu ketika ia bertemu dengan seseorang yang memintanya memimpin doa dan ceramah saat tasyakuran.

"Sambil jualan karak keliling-keliling, ada seorang pelanggan yang mengetahui kalau saya ini bisa ceramah, nyanyi juga bisa. Akhirnya sama dia, saya diundang ke acara tasyakurannya. Dari situ orang-orang tahu kalau saya bisa nada dan dakwah," ucapnya.

Hal tersebut kemudian menjadi penghasilan tambahan bagi dirinya. Pundi-pundi dari mengisi acara tasyakuran tersebut kemudian dikumpulkannya untuk mendaftar haji. Namun tetap saja uangnya tak cukup.

"Tahun 2011, modal saya untuk daftar haji cuma Rp 5 juta. Mana cukup uang segitu. Akhirnya saya mendaftar lewat dana talangan. Meskipun kalau dihitung-hitung, jatuhnya lebih mahal. Alhamdulillah sudah bisa saya lunasi," ucapnya.

Ilyas merasa sangat bersyukur karena dari hasil kerja keras penjual karak keliling selama ini, dia bisa berangkat haji. Sepulangnya dari tanah suci nanti ia juga berjanji akan terus melakoni usahanya.

"Insyaallah setelah pulang hajipun, saya tetap jual karak," kata dia.

(frd/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER