Kejanggalan Baku Tembak di Rumah Irjen Sambo Versi Keluarga Brigadir J

CNN Indonesia
Rabu, 13 Jul 2022 07:48 WIB
Pihak keluarga Brigadir J mengendus ada kejanggalan dari kronologis yang diceritakan pihak kepolisian soal peristiwa penembakan.
Ilustrasi. Pihak keluarga Brigadir J mengendus ada kejanggalan dari kronologis yang diceritakan pihak kepolisian soal peristiwa penembakan. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo, Jakarta Selatan, menyisakan sejumlah teka-teki bagi keluarga.

Pihak keluarga Brigadir J mengendus ada kejanggalan dari kronologis yang diceritakan pihak kepolisian.

Pasalnya, selain luka tembak yang ditemukan di tubuh Brigadir J, keluarga juga menemukan sejumlah memar, bekas sayatan senjata tajam, hingga jari tangan yang terputus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, kejadian-kejadian aneh juga turut dirasakan keluarga. Mereka mengaku sempat didatangi sejumlah polisi dan diajak berdialog dalam kondisi rumah tertutup rapat.

Usai pertemuan itu, pihak keluarga Brigadir J tak bisa berkomunikasi menggunakan ponselnya. Mereka mengklaim disadap oleh orang tak dikenal.

Sementara itu, Polri menyebut Brigadir J tewas karena baku tembak di rumah Sambo pada Jumat (8/7) lalu. Namun, peristiwa itu baru terungkap pada Senin (11/7).

Menurut polisi, Brigadir J ditembak setelah memasuki kamar istri Sambo dan diduga melakukan pelecehan. Brigadir J merupakan sopir istri Sambo.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyebut istri Sambo sempat berteriak dari kamar. Bharada E mendengar teriakan tersebut dan langsung masuk ke dalam rumah.

Ramadhan menyebutkan Brigadir J sempat panik lantaran bertemu dengan Bharada E ketika hendak keluar kamar.

Menurutnya, Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E.

Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara lima tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas. 

Berikut sejumlah pengakuan dan kejanggalan kasus penembakan Brigadir J yang dirangkum CNNIndonesia.com.

Luka Sayat dan Jari Brigadir J Putus

Pihak keluarga menganggap janggal melihat kematian Brigadir J lantaran ada luka sayatan di tubuh korban. Sementara polisi menyebut Brigadir J tewas karena baku tembak.

"Jadi yang malam itu dari keterangan kepolisian Jakarta menyampaikan bahwasanya di kediaman Bapak Irjen Ferdy Sambo itu ada adu tembak, jadi kami enggak puas, kalau ada adu tembak, otomatis enggak ada ini ada luka sayatan," ujar tante Brigadir J, Roslin dikutip dari detikcom, Senin (11/7).

Keluarga Brigadir J mengungkap ada empat luka tembakan di jasad jenazah.

"Yang luka tembak itu tiga di bagian dekat bahu, lalu satunya di tangan," katanya.

Selain luka tembak dan sayatan, kata Roslin, dua jari jenazah J juga putus.

"Ada luka sayatan, jarinya juga dua putus. Kena sayat benda tajam ini mata, hidung, bibir, di leher, baru jarinya. Terus kakinya juga ada setelah kami tadi pagi periksa," katanya.

Polisi Tak Mau Buka CCTV hingga Sadap Ponsel Keluarga

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER