Kampus Poltekes Makassar Buka Suara soal Mahasiswa Dicekoki Miras

CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2022 13:29 WIB
Salah satu satu orang pelaku yang cekoki miras dan menganiaya belasan mahasiswa baru Poltekes Makassar merupakan mahasiswa senior drop out.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Poltekes Makassar, Herman. (CNN Indonesia/Ilham)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak kampus Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes) Makassar, Sulawesi Selatan, mengungkap satu orang pelaku yang cekoki minuman keras (Miras) dan menganiaya belasan mahasiswa baru merupakan mahasiswa senior yang sudah dikeluarkan alias drop out (DO).

"Dicekoki minuman keras itu memang ada dan pelakunya adalah yang mahasiswa DO kami," kata Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Poltekes Makassar, Herman, Kamis (14/7).

Sementara untuk pelaku lainnya, kata Herman saat ini mereka masih berstatus aktif sebagai mahasiswa. Namun, dalam kasus ini masih ditangani pihak kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sisanya masih pendalaman oleh pihak kepolisian, sampai sejauh mana keterlibatan mereka. Ada 3 orang sekarang itu (dimintai keterangan)," ungkapnya.

Herman menegaskan, pihaknya telah menyiapkan sanksi yang tegas terhadap mahasiswa yang terlibat dalam kasus ini.

"Nanti akan ada saksi sesuai dengan hukumnya, kami menunggu hasil pendalaman oleh pihak kepolisian sampai sejauh mana keterlibatan kepada mahasiswa yang masih aktif. Sanksinya berupa sanksi akademik," pungkasnya.

Sedangkan untuk kondisi korban dicekoki miras dan penganiayaan tersebut, kata Herman bahwa kondisinya saat ini sudah membaik dan telah mengikuti proses ospek kembali.

"Sekarang dia tetap ikut. Kondisinya sehat tidak ada apa-apa," imbuhnya.

Akui Kecolongan

Menurut Herman pihaknya sejak dari awal pelaksanaan Ospek tersebut telah menyampaikan seluruh mahasiswa baru bahwa selama Ospek tidak ada aksi kekerasan.

"Tapi ini suatu kecolongan buat kami yang dilakukan oleh oknum yang merupakan mahasiswa beserta alumni. Kemudian mahasiswa aktif ini sedang di proses," ungkapnya.

Namun, Herman menekankan bahwa aksi kekerasan terhadap mahasiswa baru tersebut berada di luar lingkungan kampus Poltekes Makassar.

"Kejadian itu kan di luar kampus dan di luar daripada jam kegiatan kami. artinya sudah dilaksanakan oleh oknum-oknum ini dengan mekanisme menculik diluar daripada luar kampus. itu yang kami tidak sangka akan terjadi hal itu dan itu kami sangat sayangkan bisa terjadi hal itu," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 12 orang mahasiswa baru Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Makassar, Sulawesi Selatan, melaporkan aksi kekerasan yang dialami usai menjalani masa orientasi pengenalan kampus (Ospek) oleh sejumlah seniornya ke pihak kepolisian.

Pihak kampus Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes) Makassar, Sulawesi Selatan, angkat bicara terkait mahasiswa baru dicekoki minuman keras (miras) dan  penganiayaan yang diduga dilakukan sejumlah senior dan alumni usai mengikuti Orientasi Pengenalan Kampus (Ospek).Foto: CNN Indonesia/Ilham
kampus Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekes) Makassar, Sulawesi Selatan

Salah satu korban berinisial, MH menerangkan, bahwa dirinya bersama 11 orang rekannya dianiaya setelah menjalani prosesi Ospek oleh panitia pelaksana. Kemudian tiba-tiba diculik lalu digiring ke sebuah rumah kost.

"Pulang ospek lalu kami saat berada di depan gerbang kampus datang senior dan juga ada alumni langsung membawa kami ke sebuah rumah kost. Disitu kami dipaksa meminum minuman beralkohol, kalau tidak mau kami disiksa," kata MH, Rabu (13/7).

Para senior dan alumni itu, beber MH melakukan kekerasan dengan menampar dan mendapatkan pukulan secara berulang-ulang.

"Kami dipukul dan ditampar kalau tidak mau minum minuman beralkohol yang diberikan," jelasnya.

Aksi itu pun diketahui oleh para panitia sehingga belasan mahasiswa baru itu diantara pulang ke rumahnya masing-masing. Namun, salah satu orang tua korban tidak menerima kejadian itu, lalu membawa anaknya ke Polsek Rappocini untuk membuat laporan polisi.

(mir/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER