Lima rumah warga di Dusun Baban Timur, Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, Jember, Jawa Timur, dibakar oleh orang tak dikenal (OTK), pada Sabtu (30/7) malam.
Salah seorang warga berinisial SA mengungkap OTK datang dengan mengendarai motor dan penutup wajah. Sekitar pukul 23.00, SA terbangun karena mendengar suara motor digeber berulang kali dan berhenti di depan rumahnya.
Setelah itu, rumahnya dilempari oleh batu. SA mendengar hal serupa dilakukan di rumah tetangganya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merasa tidak aman, SA bersama penghuni rumah langsung menyelinap lewat pintu belakang dan mencari perlindungan. SA dan keluarganya bersembunyi di perkebunan kopi yang ada di belakang rumahnya. Suasana pun kian mencekam.
"Di rumah saya ada sekitar lima orang. Ada saya, dua kakak saya dan seorang pegawai saya dengan istrinya. Kebetulan istri saya ada di rumah kerabat, karena sedang sakit. Kami semua lari lewat pintu belakang dan sembunyi di kebun kopi," ujar SA dilansir dari detikcom, Jumat (5/8).
Lihat Juga : |
Dalam persembunyiannya, SA melihat para OTK merusak dan membakar rumahnya dalam 30 menit. Selain itu, SA menghitung total ada 5 rumah, 18 motor hingga 3 mobil yang habis terbakar di dusunnya.
"Termasuk mobil saya yang juga ikut terbakar. Dan ada satu motor di dalam rumah saya yang juga ikut terbakar," kata SA.
Sementara, beredar informasi bahwa aksi itu diduga buntut penganiayaan terhadap warga Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Aksi serangan dan pembakaran itu disebut menjadi semacam ajang balas dendam warga Kecamatan Kalibaru.
"Iya memang warga Kalibaru yang menyerang dusun sana. Tapi kami tidak tahu siapa saja yang melakukan," ujar Kapolsek Kalibaru AKP Abdul Jabbar.
Jabbar mengatakan pihaknya tak menyekat perbatasan Jember-Banyuwangi. Ia mengaku hanya mengerahkan jajarannya patroli biasa.
Menurutnya, kejadian penyerangan itu terjadi di wilayah Polres Jember. Namun, pihaknya siap membantu jika dibutuhkan jajaran Polres Jember.
"Sejauh ini belum ada permintaan atau perintah back up atau bantuan dari Polsek Silo maupun Polres Jember," katanya.
Jabbar mengaku mendengar informasi yang terjadi di wilayah Polsek Silo diduga melibatkan warga asal Banyuwangi. Hanya saja hingga saat ini polisi belum bisa memastikan identitas para pelaku.
"Itu, kan, kewenangan Polsek Silo dan Buser Polres Jember. Kami akan siap membantu jika dibutuhkan. Wilayah perbatasan kami gelar patroli seperti biasa," ujarnya.
Berita selengkapnya di sini.
(fra/fra)