Penasihat ahli Kapolri Chairul Huda mengatakan seluruh anggota penasihat Kapolri sepakat memberikan rekomendasi kepada Fahmi Alamsyah untuk mundur usai namanya terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Huda bercerita tak ada rapat atau pertemuan khusus tim penasihat Kapolri untuk memberikan rekomendasi itu kepada Fahmi. Menurutnya, rekomendasi itu hanya dibahas dan diputuskan melalui WhatsApp Group (WAG).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi bukan membahas dalam rapat khusus ya. Tapi sebuah diskusi dalam WA group. Karena kita biasa bahas untuk masukan ke Kapolri di WA group. Itu dibahas di WA group dan kami sampaikan ke bersangkutan. Kami semua bersepakat menganjurkan agar beliau mengundurkan diri," kata Huda kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/8).
Huda mengaku baru mengetahui informasi soal keterlibatan Fahmi dalam kasus ini berdasarkan pemberitaan sebuah media massa beberapa hari lalu. Sejak itu, para penasihat ahli Kapolri makin intens untuk membahas dan mengklarifikasi kepada Fahmi.
Sebelum tahu keterlibatan Fahmi, Huda mengungkapkan bahwa tim penasihat ahli Kapolri kerap membahas dan mendiskusikan soal kasus penembakan Brigadir J. Biasanya diskusi itu dilakukan di WA grup.
Menurutnya, Fahmi turut ikut dalam diskusi itu seperti tak menggambarkan sudah tahu lebih dulu tentang peristiwa tersebut.
"Dalam diskusi itu kita bersumber pada link berita dan informasi kita diskusikan. Nah, Dia ikut berdiskusi tapi enggak gambarkan dia sudah tahu lebih banyak dari peristiwa itu. Itu bagi kami tak etis lah. Mestinya dia dari awal dia katakan bahwa 'saya orang yang dimintai begini begini', sehingga kita bisa menentukan sikap," kata dia.
Setelah itu, ia mengatakan para penasihat ahli Kapolri bersepakat dan mengambil satu kesimpulan agar Fahmi mundur. Rekomendasi itu diberikan sebelum Kapolri menetapkan Irjen Sambo sebagai tersangka.
"Dan kita semua sepakat agar yang bersangkutan mengundurkan diri. Tak perlu diberhentikan lebih dulu. Karena dia mengundurkan diri soal itu jadi persoalan yang bersangkutan, tak jadi beban institusi penasihat ahli Kapolri. Rekomendasi itu sudah disetujui semua penasihat," kata dia.
Huda mengatakan Fahmi menerima rekomendasi itu agar mundur sebagai penasihat ahli Kapolri. Bahkan, Fahmi sudah meneken dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada Koorsahli Kapolri dan Ketua Penasihat Ahli Kapolri sebelum Kapolri melakukan konferensi pers.
Baginya, sikap Fahmi pada kasus ini kurang pada tempatnya. Sebab, dasar pengangkatan dan pertimbangan seseorang direkrut sebagai penasihat ahli Kapolri adalah moralitas selain keilmuan.
"Tapi kami tetap merasa apa yang beliau lakukan kurang pada tempatnya. Berarti [Fahmi] sudah tahu dari Jumat malam lalu [saat insiden itu]. Sementara kita baru tahu pas sudah ada di publik," kata dia.
(rzr/pmg)