Lukas Enembe Bantah PPATK soal Beli Jam Tangan Setengah Miliar

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 19:34 WIB
Gubernur Papua Lukas Enembe membantah informasi soal pembelian jam tangan senilai Rp550 juta.
Pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe membantah jam tangan kliennya senilai Rp550 juta (Tangkapan layar facebook Lukas Enembe, S.IP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin membantah jam tangan milik kliennya senilai setengah miliar seperti diutarakan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Pokoknya dia bilang berapa dolar (Singapura) begitu. Kalau Rp500 juta kan, masa arloji Rp 500 juta. Hanya beberapa dolar begitu," ujar Aloysius saat dihubungi, Rabu (21/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan bahwa Lukas membeli jam itu di Dubai, Uni Emirat Arab. Jam itu, jelas dia, Lukas beli menggunakan uang pribadinya.

"Di Dubai. Ya uang pribadi, mau pakai uang negara dari mana mau beli. Pada saat jalan, kan, di bandara kan ada orang jual, ya beli," jelas dia.

Kendati demikian, Aloysius mengaku tidak tahu menahu perihal merek jam tangan yang dibeli kliennya. Jam tersebut, kata dia, Lukas simpan di dalam lemari.

Dia mengatakan pembelian jam tersebut merupakan ranah privat kliennya.

"Mereknya saya tidak tahu, itu disimpan dalam lemari. Dia dalam keadaan sakit jadi kita tidak tahu, dia simpan dalam lemari kamar tidur kah, kan kami tidak bisa lihat. Ini KPK dapat informasi dari mana ini. Aduh itu sudah menyangkut privat, itu soal arloji begitu," terang dia.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya menyebut transaksi perjudian di sebuah kasino oleh Gubernur Papua Lukas Enembe sebesar Rp560 miliar.

Temuan tersebut disampaikan dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/9) lalu.

PPATK juga menemukan setoran tunai senilai 5 juta dolar Singapura yang dilakukan Lukas. Tidak hanya itu, PPATK juga menemukan pembelian jam tangan senilai 55 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp550 juta.

(pop/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER