Petisi Desak Usut Peretasan Narasi Diteken 16 Ribu Orang Diberi ke KSP

CNN Indonesia
Selasa, 11 Okt 2022 21:44 WIB
Tim advokasi yang didampingi AJI dan SAFEnet menyerahkan petisi yang telah diteken 16 ribu orang ke KSP untuk mendesak pengusutan peretasan awak Narasi.
Ilustrasi aksi peretasan. (Istockphoto/ iLexx)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim advokasi menyerahkan petisi mendesak pengusutan tuntas peretasan awak media massa Narasi ke Kantor Staf Presiden (KSP). Petisi itu ditandatangani 16 ribu orang.

Penyerahan petisi itu dilakukan oleh Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI), LBH Pers, dan SAFEnet. Mereka menyerahkan petisi itu ke Deputi V Kepala Staf Presiden Jaleswari Pramodhawardani.

"Kami meminta KSP mengawal kasus Narasi yang sudah dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri, termasuk serangan digital yang pernah menimpa Tempo dan Tirto," kata Ketua Umum AJI Indonesia Sasmito dalam keterangan tertulis di situs resmi AJI, Senin (10/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sasmito mengatakan kasus itu harus diungkap secara transparan dan imparsial. Ia mendesak aparat hukum untuk memastikan pelaku serangan digital terhadap jurnalis dan media massa diproses hukum.

Sementara itu, Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto mengatakan kasus Narasi menjadi momentum menguk pelaku utama serangan terhadap pers. Ia menilai serangan siber terhadap para jurnalis semakin buruk setiap tahun.

Pada kesempatan itu, Jaleswari menerima petisi tersebut. Ia berjanji KSP akan memproses aspirasi tersebut.

"KSP akan mengawal hingga menjadi kebijakan di tingkat kementerian atau lembaga terkait," ucap Jaleswari.

Sebelumnya, setidaknya 37 orang kru dan mantan kru Narasi menerima serangan siber. Peretasan bermula saat seorang awak menerima pesan misterius.

Kemudian, satu per satu awak Narasi kehilangan kendali atas media sosial mereka. Peretasan menyasar Facebook, Twitter, Whatsapp, dan sejumlah media massa pribadi kru Narasi.

(dhf/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER