LIVE UPDATE: Obat Sirop Kelebihan EG dan DEG Ditarik dari Peredaran

Gangguan ginjal akut dialami lebih dari 200 anak di Indonesia dengan puluhan di antaranya meninggal dunia. Simak perkembangan terbarunya di laman ini.

Gangguan ginjal akut dialami lebih dari 200 anak di Indonesia dengan puluhan di antaranya meninggal dunia. Simak perkembangan terbarunya di laman ini.

  • Kebiasaan yang Bikin Ginjal Bermasalah

    Meski penyebab pasti gangguan ginjal akut progresif masih dalam penelusuruan Kemenkes, secara umum ada banyak langkah yang bisa dilakukan anak maupun dewasa untuk menjaga kesehatan ginjal.

    Hal ini penting diketahui mengingat ginjal merupakan salah satu organ vital yang memiliki tugas utama dalam penyaringan darah. Kerusakan pada ginjal akan memicu sederet masalah baru pada tubuh.

    Untuk mencegah kerusakan ginjal, Anda perlu menghindari beberapa kebiasaan berikut ini

    1. Terlalu banyak makan gula

    2. Terlalu sering konsumsi garam

    3. Kurang air minum

    4. Kurang tidur

    5. Sering konsumsi makanan olahan

    6. Sering menahan kencing

    7. Jarang terpapar matahari

    8. Terlalu sering minum soda

    9. Terlalu banyak konsumsi protein

    Penjelasan lengkap untuk masing-masing poin bisa dibaca di sini.

  • Gagal Ginjal Tak Terkait Covid

    Kemenkes memastikan kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia tidak terkait dengan Covid-19.

    "Dari hasil pemeriksaan, tak ada bukti hubungan kejadian gagal ginjal akut dengan vaksin Covid-19 maupun infeksi Covid-19," ujar Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers daring, Rabu (19/10).

    Dijelaskan Syahril bahwa kasus gagal ginjal akut umumnya terjadi pada anak usia di bawah enam tahun, sementara program vaksinasi Covid-19 belum menyasar anak usia 1-5 tahun.

    Gagal ginjal akut pada anak sebelumnya sempat diduga sebagai salah satu bentuk MIS-C atau multisystem inflammatory syndrome in children yang merupakan dampak Covid-19.

    Namun, hasil penelusuran tak mendeteksi antibodi Covid-19 pada semua pasien gagal ginjal akut. Beberapa dilaporkan sempat terinfeksi SARS-CoV-2, sementara beberapa lainnya tak memiliki riwayat penyakit yang sama.

  • Penyebab Tingkat Kematian Tinggi

    Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Mohammad Syahril mengatakan bahwa seturut namanya, penyakit misterius ini menyerang organ ginjal. Ginjal sendiri merupakan salah satu organ paling penting dalam tubuh.

    "Ginjal ini pusat metabolisme tubuh," ujar Syahril dalam konferensi pers daring, Rabu (19/10).

    Ginjal sendiri memiliki tugas utama dalam penyaringan darah. Kerusakan pada ginjal akan memicu sederet masalah baru pada tubuh.

    Ginjal juga berfungsi untuk membuang racun, limbah, atau zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Tanpa ginjal yang sehat, limbah dan racun akan menumpuk dalam tubuh.

    Selain dua hal di atas, masih banyak fungsi lain yang dimiliki ginjal. Hal ini menempatkan ginjal sebagai salah satu organ tubuh paling vital.

    Syahril mengatakan bahwa kerusakan pada ginjal akan mengganggu proses metabolisme.

    "Gangguan metabolisme ini akan membuat organ tubuh yang lainnya juga ikut terganggu," ujar Syahril.

    Kondisi terparah dari kerusakan ginjal adalah gagal ginjal. Dalam kondisi ini, ginjal tak bisa melakukan fungsinya, sebagaimana yang terjadi pada pasien gagal ginjal misterius di Indonesia.

  • Gejala Gangguan Ginjal

    Gangguan ginjal akut progresif atipikal merujuk pada kondisi menurunnya fungsi ginjal secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat ginjal tak bisa memproduksi urine dengan lancar.

    Menurunnya intensitas buang air kecil harian atau bahkan tidak kencing sama sekali jadi salah satu gejala gangguan ginjal misterius.

    "Kalau di tahap awal [gangguan ginjal misterius], memang paling sensitif itu kita melihat produksi urine. Tanda dan gejala lainnya muncul belakangan," ujar dokter spesialis anak konsultan Henny Adriani dalam bincang-bincang yang disiarkan di kanal YouTube Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pekan lalu.

    Anak yang sudah melewati masa bayi umumnya 5-6 kali buang air kecil dalam sehari atau setara dengan 3-4 jam sekali.

    "Kalau lebih sedikit, maka kita harus berpikir apakah ada masalah di dalam ginjal yang menyebabkan produksi urine berkurang drastis," ujar Henny.

    Selain produksi urine yang menurun, gangguan ginjal akut ini juga biasanya disertai dengan beberapa gejala lain, seperti berikut:

    - demam

    - diare

    - batuk pilek

    - mual

    - muntah

(vws)